Liputan6.com, Orlando - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan, diskriminasi terhadap kaum LGBT harus dapat diatasi, baik di AS atau di belahan dunia mana pun. Hal tersebut disampaikan Obama usai bertemu dengan keluarga korban tragedi penembakan di Orlando.
Ratusan orang dilaporkan berkumpul di luar Amway Center di Orlando ketika Presiden Obama didampingi Wakil Presiden Joe Biden bertemu dengan keluarga korban. Kedua pemimpin AS itu sempat meletakkan karangan bunga di tugu peringatan dan bertemu dengan pemilik klub gay, Pulse.
"Aku memegang dan memeluk keluarga korban dan mereka bertanya, kenapa ini (penembakan) terus terjadi?" ujar Presiden Obama seperti dilansir BBC, Jumat (17/6/2016).
"Mereka tidak peduli dengan politik," tegasnya.
Menurut Obama, pelaku penembakan di klub gay Pulse telah melanggar hak-hak kaum LGBT. "Sekarang orang harus merenungkan bagaimana mengakhiri kekerasan dan diskriminasi terhadap mereka," ungkap ayah dua putri itu.
Data yang dirilis New York Times menyebutkan, kaum LGBT cenderung lebih banyak menjadi target kejahatan kebencian dibanding kelompok minoritas lainnya.
Orang nomor satu di AS itu pun menantang kongres yang dikuasai Partai Republik untuk meloloskan peraturan kepemilikan senjata.
"Kita tidak akan mampu untuk menghentikan setiap tragedi. Kita tidak akan bisa menghapus kebencian dan kejahatan dari setiap hati di dunia ini, tapi kita bisa menghentikan beberapa di antaranya. Kita bisa menyelamatkan beberapa nyawa. Kita bisa mengurangi dampak dari serangan teroris jika kita cerdas," kata Obama.
"Jika tidak bertindak, kita akan terus melihat lebih banyak pembantaian seperti ini. Itu karena kita yang memungkinkan mereka terjadi," ujarnya di Orlando.
Namun politikus Partai Republik yang juga senator, John McCain melihat Obama 'secara langsung bertanggung jawab' atas tragedi penembakan di Orlando. Ia menyebut, Presiden AS itu telah gagal menangani kelompok teroris ISIS -- menyusul klaim penembak Orlando yang mengaku setia kepada kelompok ISIS.
"Ketika ia menarik pasukan dari Irak, Al Qaeda pergi ke Suriah menjadi ISIS. Dan ISIS, hari ini berterima kasih kepada Obama atas kegagalan itu yang disebakan oleh penarikan pasukan dari Irak," sebut McCain.
Tak lama setelah itu, McCain mengaku ia tak bermaksud untuk menyerang Obama secara pribadi.
Penembakan yang terjadi di klub gay, Pulse, di Orlando menewaskan 49 orang. Hingga saat ini belum diketahui motif pelaku penembakan, Omar Matten.
Sejumlah teman dan keluarga Mateen mengklaim, pemuda berusia 29 tahun itu membenci gay. Namun ia terlihat kerap menyambangi klub malam Pulse bahkan menggunakan aplikasi kencan khusus gay.
Obama Sambangi Keluarga Korban Tragedi Penembakan di Orlando
Dalam kunjungan itu, Obama tegaskan diskriminasi LGBT harus diatasi, baik di AS maupun di seluruh dunia.
diperbarui 17 Jun 2016, 11:18 WIBDiterbitkan 17 Jun 2016, 11:18 WIB
Presiden Obama dan Wapres Biden usai meletakkan karangan bunga di tugu peringatan tragedi penembakan di Orlando (reuters)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Artis Tampan Indonesia yang Betah Melajang hingga 2024, High Quality Jomblo
30 Rekomendasi Makanan Diet Sehat, Ada Telur hingga Kimchi
Tak Mau Ada PHK di PT Sritex, Ketua Komisi VII DPR Tagih Janji Pemerintah
Energi Positif dan Kejutan, Inilah Pesan Semesta untuk 4 Zodiak
Penumpang Azerbaijan Airlines Kirim Video ke Istri Sebelum Pesawat Jatuh, Terdengar Ucapan Takbir Para Penumpang
4 HP Samsung Ini Tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp Mulai 1 Januari 2025
Rashford Masih Bisa Selamat di Manchester United, Amorim Kasih Bocorannya
Top 3: Peringatan Bada Ekonomi RI di 2025
Menuju Rusia, Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan
VIDEO: Detik-detik Perampokan Toko Emas di Pasar Kemukusan, Pelaku Bawa Senjata Api
Citra Scholastika Rayakan Natal Bersama Keluarga, Ungkap Menu Khas yang Tersaji di Rumah
Sejarah Tari Tumbu Tanah, Kesenian Tradisional Papua Barat Penuh Makna