30-6-1954: Fenomena Gerhana Matahari di 3 Benua Sekaligus

Penikmat fenomena langit itu menggunakan kaca yang dibakar atau lapisan film terbakar untuk bisa melihat gerhana matahari total.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jun 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 06:00 WIB
Gerhana Matahari Total di 3 benua. (Reuters)
Gerhana Matahari Total di 3 benua. (Reuters)

Liputan6.com, London - Hari ini 30 Juni 1954, jutaan orang menyaksikan gerhana matahari total. Ketika bayangan bulan menutupi penampakan mentari di Amerika, Eropa, juga Asia.

Bagi warga Inggris, itu adalah pertama kalinya mereka bisa melihat fenomena alam tersebut sejak terakhir terjadi pada 1927.

Dari Greenwich ke Glasgow, ribuan para penikmat fenomena langit itu menggunakan kaca yang dibakar atau lapisan film terbakar untuk bisa melihat setidaknya 75% penampakan gerhana matahari total.

Bayangan pertama kali terlihat di Nebraska, Amerika Utara. Kemudian melewati Labrador dan melintasi Atlantik pada kecepatan sekitar 1.800 mph (mile per hour) atau 2.897 km / jam.

Gerhana matahari total itu juga terlihat di Greenland, Islandia, Norwegia, Swedia, Belarus, Ukraina, Rusia, Iran, Afghanistan, Pakistan, dan India.

Di India, 400 ribu umat Hindu berduyun-duyun mandi di air suci di Kurukhestan di Punjab. Mereka percaya bahwa gerhana terjadi akibat dua dewa, Rahu dan Ketu, mencoba menelan Matahari dan Bulan.

Gerhana Matahari Total di 3 benua. (Reuters)

Di Swedia sekitar 400 ilmuwan dari seluruh dunia berkumpul untuk mengamati serta melakukan studi gerhana yang memantulkan bayangan di seluruh negeri sejauh 80 mil atau sekitar 128 km. 

Mereka berharap data dari analisa korona yang disorot oleh gerhana tersebut akan mengajarkan tentang bentuk Bumi, posisi Bulan dan Sang Surya.

Dilansir dari BBC on This Day, pemandangan dari pulau paling utara di Inggris sebagian besar tertutup oleh awan dan gerimis. Sementara Pulau Shetland di Unst, menjadi satu-satunya titik penampakan totalitas gerhana matahari di negeri itu.

Ketika matahari benar-benar terhalang oleh bayangan Bulan, langit menjadi gelap selama beberapa detik. Suhu lalu turun dan burung-burung terbang kembali ke sarang mereka.

Durasi terpanjang totalitas gerhana adalah dua menit 35 detik.

Sejak gerhana matahari total tersebut, fenomena serupa baru terlihat di Inggris 72 tahun setelahnya pada Agustus 1999.

Di belahan Bumi lain pada tanggal yang sama tahun 1937, tercatat sebagai momen saat nomor telepon darurat pertama di dunia, 999, diperkenalkan di London, Inggris. 

Sementara pada 30 Juni 2010, Benigno Aquino III dilantik sebagai Presiden ke-15 Filipina.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya