Terganggu Saat Pidato, Donald Trump 'Usir' Bayi yang Menangis

Pengakuan Donald Trump bahwa ia suka dengan bayi tak sejalan dengan sikap yang ditunjukkannya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Agu 2016, 14:09 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 14:09 WIB
Donald Trump berfoto bersama bayi dalam sebuah kampanye
Donald Trump berfoto bersama bayi dalam sebuah kampanye (Reuters)

Liputan6.com, Washington, DC - Ada-ada saja ulah calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik, Donald Trump, yang membuatnya terus-menerus menjadi sorotan. Kali ini, pria berusia 70 tahun itu dilaporkan mengusir seorang bayi.

Seperti dilansir Politico, Rabu (3/8/2016), dalam kampanyenya di Ashburn, Virginia, Trump mengusir seorang perempuan yang membawa bayi. Peristiwa itu terjadi karena sang bayi menangis keras.

Awalnya, rival utama Hillary Clinton itu telah mengatakan bahwa ia tidak keberatan 'diganggu' dengan kehadiran seorang bayi.

"Jangan khawatir tentang bayi itu. Saya suka mereka. Saya mendengar ada bayi yang menangis, saya menyukainya. Sungguh bayi yang lucu," ujar Trump selepas ia mendengar tangisan bayi selama berbicara tentang ketidakseimbangan perdagangan AS.

"Jangan khawatir, jangan khawatir. Ibu tak perlu berlari (merujuk pada ibu sang bayi). Anak itu muda, lucu, dan sehat, itulah yang kita inginkan," lanjut miliarder itu.

Trump kemudian melanjutkan pidatonya, "Mereka (merujuk kepada China) telah mencabik-cabik kita, mengoyak-ngoyak kita hingga bagian terkecil," ungkap Trump sebelum akhirnya mengakui bahwa keberadaan bayi di ruangan itu benar-benar mengganggunya.

"Sebenarnya, saya hanya bercanda, Anda boleh membawa bayi itu keluar dari sini. Tidak apa-apa. Jangan khawatir. Saya pikir dia (ibu sang bayi) percaya bahwa saya menyukai ada bayi menangis sementara saya berpidato. Orang-orang tidak mengerti. Tak apa," ucapnya

Hal tersebut pun ditanggapi oleh calon wakil presiden asal Partai Demokrat, Tim Kaine. Ia bahkan sempat membahasnya dalam kampanye di Daytona Beach, Florida.

"Saya melihat Trump 'menendang' bayi yang menangis keluar dari kampanyenya. Kadang-kadang kita penasaran siapa yang sebenarnya 'bayi' dalam hal ini, kan? Tentu, Anda penasaran siapa yang sebenarnya adalah bayi," kata Kaine.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya