Top 3: Penampilan Menyeramkan Tempat 'Pembantaian'

Rumah dan bangunan akan 'membusuk' jika tidak dipelihara. Atau, malah bisa menyeramkan.

oleh Alexander LumbantobingNurul Basmalah diperbarui 15 Agu 2016, 19:15 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 19:15 WIB
Rekaman Mengerikan Suasana Bangunan Bekas Rumah Sakit
Rumah sakit Mountain Ash tidak beroperasi 2011, ketika pusat pelayanan baru diresmikan tak jauh dari tempat tersebut (Wikipedia).

Liputan6.com, Jakarta - Kita sering mendengar peringatan untuk memelihara rumah dan bangunan walaupun tidak ditinggali. Rumah dan bangunan akan 'membusuk' jika tidak dipelihara. Atau, malah bisa menyeramkan seakan bekas tempat pembantaian. Salah satunya seperti nasib sebuah rumah sakit yang terbengkalai di Inggris, yang menjadi kisah paling populer bagi para pembaca Liputan6.com kanal Global.

Padahal, bangunan megah Mountain Ash yang dibangun dengan biaya Rp 11 triliun itu baru dibuka pada 2011 lalu.

Berikutnya, para pembaca menikmati laporan tentang penggunaan media sosial sebagai sarana seseorang untuk melaporkan latihan-latihan kebugaran yang dilakukan.

Masih terkait dengan olah raga. Selain masalah kebugaran, olah raga juga dipertandingkan sebagaimana yang dilakukan dalam perhelatan Olimpiade 2016. Tapi, bukan hanya urusan kebugaran dan kemenangan, olah raga lari sprint untuk seorang atlet wanita bernama Kariman Abuljadayel (22) dari Saudi Arabia telah menjadi peristiwa sejarah. Sebab dia menjadi wanita pelari cepat pertama Saudi Arabia yang ikut serta dalam Olimpiade. 

Berikut Top 3 Global untuk Senin (15/8/2016) sore:

1. Ngeri, Bekas Bangunan Rumah Sakit Ini Mirip Tempat Pembantaian

Rumah sakit Mountain Ash tidak beroperasi2011, ketika pusat pelayanan baru diresmikan tak jauh dari tempat tersebut (Walesonline.com)

Rumah sakit, bagi beberapa orang, menjadi tempat yang mengerikan untuk dikunjungi. Bagaimana tidak, suasana mencekam di bangsal tertentu dan aroma obat bius serta bahan penyembuh lainnya, memang dapat membuat merinding.

Terlebih lagi jika rumah pengobatan itu kini sudah tidak dihuni lagi dan terbengkalai.

Seperti rekaman video yang dilansir dari Walesonline.co.uk, Minggu 14 Agustus 2016, memperlihatkan suasana mengerikan sebuah rumah sakit di Duffryn Woods, South Wales, Inggris.

Rekaman tersebut dimulai dengan menelusuri lorong rumah sakit yang telah ditutup selama 5 tahun itu. Pusat pengobatan Mountain Ash, sudah tidak lagi terlihat seperti tempat yang memiliki reputasi yang baik.

Tempat itu kini lebih terlihat seperti bangunan bekas kebakaran dan rumah pembantaian.

Selanjutnya...

 

2. Pasang Status Fitness di Medsos Tanda Miliki Gangguan Jiwa?

Fitness

Sejak situs media sosial Facebook resmi dirilis beberapa tahun yang lalu, banyak netizen yang menggandrungi jejaring sosial tersebut untuk berinteraksi satu sama lain.

Tidak hanya menjalin hubungan, kadang situs yang dibuat oleh Mark Zuckerberg itu menjadi tempat curahan hati bagi para penggunanya. Selain itu ada pula yang mengunggah kegiatan sehari-harinya di laman tersebut.

Salah satunya, seperti menuliskan rutinitas olahraga atau fitness yang dilakukan pengguna media sosial tersebut.

Namun tahukah Anda, ternyata ada sebuah studi yang menyatakan bahwa seseorang yang suka mengunggah kegiatan fitness di media sosial seperti Facebook, diduga memiliki masalah psikologi.

Seperti dikutip dari Businessinsider.com, Senin 15 Agustus 2016, para peneliti dari Brunel University di London membahas alasan begitu banyak orang "berbagi" kegiatan olahraga mereka di dunia maya.

Selanjutnya...

 

3. Kalah di Olimpiade, Atlet Wanita Berhijab Ini Justru Dipuji

Abuljadayel mengikuti jejak Sarah Attar, seorang atlet lintasan wanita pertama yang bertanding untuk Saudi Arabia dalam Olimpiade 2012. (Sumber Reuters via Daily Mail)

Seorang atlet wanita berhijab ini tak berhasil memenangkan babak awal penyisihan dalam cabang lari 100 meter di Olimpiade 2016. Kendati demikian, keberadaan kaum hawa dari Saudi Arabia ini telah mengukir sejarah dan meraih dukungan dari perempuan di seluruh dunia.

Pelari cepat bernama Kariman Abuljadayel (22) itu merupakan wanita Saudi pertama yang berlaga di nomor 100 meter. Meski hanya berhasil menempati urutan ke tujuh.

Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu 13 Agustus 2016, wanita itu tampak mencolok dengan pakaian tertutup dilengkapi hijab. Ia memang tidak berhasil maju ke babak berikutnya, tapi mendapat pujian karena upayanya.

Abuljadayel mengikuti jejak Sarah Attar, seorang atlet lintasan wanita pertama yang bertanding membawa nama Saudi Arabia dalam Olimpiade 2012, sekaligus menjadi yang pertama bertanding mengenakan hijab.

Selanjutnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya