Mengenalkan Indonesia Kepada Dunia Melalui Diplomasi Kreatif

Untuk merayakan HUT RI ke-71, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan acara bertajuk "Indonesia Kerja Nyata, Merangkul Dunia dengan Karya".

oleh Citra Dewi diperbarui 21 Agu 2016, 17:28 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 17:28 WIB
Untuk merayakan HUT RI ke-71, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan acara bertajuk "Indonesia Kerja Nyata, Merangkul Dunia dengan Karya".
Untuk merayakan HUT RI ke-71, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan acara bertajuk "Indonesia Kerja Nyata, Merangkul Dunia dengan Karya" (Liputan6.com/Citra Dewi)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan acara bertajuk "Indonesia Kerja Nyata, Merangkul Dunia dengan Karya".

Pada acara tersebut, diadakan talkshow dengan dua tema berbeda yang mengundang narasumber dari sejumlah kalangan, mulai dari Duta Besar India, UN Resident Coordinator Indonesia, Joe Taslim, CEO Dentsu Aegis Indonesia, Wakil Dubes AS, hingga CEO Bahaso app.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir menyampaikan, apa yang dinikmati Indonesia kini tak dapat lepas dari sejarah diplomasi. Bahkan menurutnya, diplomasi telah dilakukan jauh sebelum negeri ini merdeka.

Selain itu, Fachir menyebut bahwa diplomasi membumi hasilnya dapat dinikmati masyarakat. Ia menambahkan, walaupun tak bisa menjadi duta besar, namun semua orang dapat menjadi duta bangsa.

"Diplomasi membumi bisa berarti hasil diplomasi dirasakan langsung oleh rakyat. Selain itu bisa juga berarti semua orang Indonesia dapat menjadi duta bangsa," ujar Fachir dalam pembukaan talkshow yang digelar di main atrium Senayan City, Minggu (21/8/2016).

Dalam talkshow pertama yang bertajuk "Creative Diplomacy: The Indonesian Way", salah satu narasumber yang merupakan artis kenamaan Indonesia, Joe Taslim, berbagi saran berdasarkan pengalamannya agar negeri ini dapat dikenal di dunia Internasional.

"Jika kita membuat karya yang luar biasa hebat dan memukau negara lain, otomatis tiket itu akan ada, kesempatan itu akan terbuka," ujar pemain film, Fast and Furious 6 itu.

"Jadi kita ngga melulu harus keluar, kita buat satu produk yang menggema di luar Indonesia, tiket itu akan selalu ada," tegasnya.

Sementara itu, CEO Dentsu Aegis Indonesia, Harris Thajeb, mengungkapkan bahwa Indonesia dapat belajar dari Jepang, di mana budaya negeri itu dapat berpenetrasi di negara-negara seluruh dunia.

"Jepang dapat menciptakan ikon-ikon negaranya dari berbagai sektor, tak hanya perfilman namun juga bidang lainnya," ujarnya.

Selain talkshow, dalam acara tersebut diselenggarakan pula pameran foto "Kiprah Diplomasi Membangun Negeri" yang menampilkan karya diplomasi Indonesia di panggung dunia.

Tak hanya itu, diadakan juga kegiatan "Meet the Diplomats" di mana para pengunjung dapat memperoleh informasi dari para diplomat Kemlu dan perwakilan dari kantor PBB di Indonesia.

Dalam akhir talkshow "Creative Diplomacy: The Indonesian Way", Fachir menyimpulkan tiga hal agar Indonesia dapat dikenal dunia dengan cara kreatif.

"Pertama, kita harus mampu menggabungkan keunggulan luar negeri dan dalam negeri. Kedua, jadikan orang-orang seperti Joe Taslim menjadi duta-duta kita. Dan yang terakhir, do your best, be creative, we are there to promote," tutupnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya