Ikebana, Mengabadikan Keindahan Alam Lewat Rangkaian Bunga

Japan Foundation menyelenggarakan pameran ikebana yang menampilkan lebih dari 22 karya dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Sep 2016, 17:38 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2016, 17:38 WIB
Japan Foundation menggelar pameran ikebana bertajuk “Discover the Beauty of Ikenobo” pada 22-23 September 2016
Japan Foundation menggelar pameran ikebana bertajuk “Discover the Beauty of Ikenobo” pada 22-23 September 2016 (Liputan6.com/Citra Dewi)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat kebudayaan Jepang, Japan Foundation, menyelenggarakan pameran ikebana bertajuk Discover the Beauty of Ikenobo yang menampilkan lebih dari 22 karya.

Pameran tersebut merupakan puncak dari kursus ikebana yang diadakan oleh Japan Foundation, di mana kelas untuk mempelajari seni merangkai bunga asal Jepang tersebut dibuka setiap tahunnya dengan menghadirkan sejumlah pengajar profesional.

Untuk tahun 2016, pameran ikebana yang ditampilkan merupakan aliran ikenobo, yakni aliran paling tua dan disebut sebagai asal mula seni merangkai bunga asal Jepang itu.

Ikebana merupakan salah satu seni kreatif yang menghadirkan pesona serta keindahan alam ke dalam ruangan melalui sebuah rangkaian bunga dan terdiri dari beberapa aliran. Tak sekedar merangkai, kesenian ini memiliki pakem atau aturan tertentu yang mengandung makna.

Meski jika dilihat sepintas ikebana terlihat sebagai sesuatu yang mudah, namun rangkaian tersebut mengandung filosofi dan kisah tertentu. Salah satu ikebana aliran ikenobo yang dipamerkan di Hall The Japan Foundation merangkum sebuah keindahan alam pegunungan berserta kehidupan di dalamnya.

"Yang tinggi ini menggambarkan gunung, daun yang menjauh adalah pegunungan yang terlihat jauh, daun menjulur adalah air terjun, dan ini (batang menjorok ke depan) adalah jalan menuju kota," jelas salah satu pengajar kelas ikebana dan Ketua Perkumpulan Perangkai Ikenobo Indonesia (PPII), Pardati atau yang dikenal sebagai Tati Tusin.

Walaupun berasal dari Jepang, namun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat ikebana tak harus diimpor dari Negeri Sakura. Bahkan, kita juga bisa membuat karya dari bahan yang ada di pekarangan rumah.

Meski berasal dari Jepang, kita bisa membuat ikebana dengan menggunakan bahan-bahan lokal (Liputan6.com/Citra Dewi)

"Kita bisa pakai bunga sepatu, tapi bunga itu hanya bertahan satu hari. Kita bisa gunakan bunga lain yang lebih tahan lama, seperti krisan, mawar, matahari, atau lili," ujar Tati Tusin.

"Karena ikebana tersebar di seluruh dunia maka jika ingin menggambarkan keindahan bunga sakura kita pakai bunga yang mirip dengan sakura," imbuh dia.

Tak hanya panorama alam pegunungan saja yang bisa dituangkan dalam ikebana, hal-hal lain seperti pertandingan bola atau keindahan pantai pun bisa digambarkan melalui sebuah rangkaian.

Meski dapat mengekspresikan berbagai hal, ikebana tak bisa dibuat sembarangan karena harus mengikuti pakem yang telah ditetapkan. Menurut Tati Tusin, dibutuhkan kursus untuk memahami filosofi dan aturan sehingga kita bisa memahami aliran ikebana secara tepat.

Bagi Anda yang tertarik melihat seni merangkai asal Jepang tersebut, pameran “Discover the Beauty of Ikenobo” masih dapat dinikmati hingga 23 September 2016 pukul 10.00-17.00 di Hall Japan Foundation, Gedung Summitmas I, Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya