Kala Menlu Retno Membekali TNI Misi Perdamaian Lebanon

Menlu bersama rombongan diterima oleh Komandan PMPP Brigjen TNI Achmad Marzuki.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Okt 2016, 18:09 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 18:09 WIB
20160502-10-WNI-Tahanan-Abu-Sayyaf-Jakarta-Retno-Marsudi-FF
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan singkat di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). Kedatangan 10 WNI Sandera Abu Sayyaf tersebut untuk diserahterimakan kepada Keluarga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bogor - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Pusat Misi Pemeliharan Perdamaian (PMPP) di Bogor, Jawa Barat. Lawatannya kali ini ditujukan untuk melihat kesiapan pasukan TNI yang akan dikirimkan ke misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) Desember nanti.

Menlu mengunjungi PMPP didampingi sejumlah pejabat tinggi Kemlu seperti Direktur Jenderal Multilateral Hasan Kleib dan Kepala Biro Administrasi Menteri yang juga menjabat sebagai Juru Bicara, Arrmanatha Nasir.

Menlu bersama rombongan tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka diterima oleh Komandan PMPP Brigjen TNI Achmad Marzuki.

Usai menerima rombongan, Menlu langsung diajak berkeliling komplek PMPP seluas 260 hektar. Mereka meninjau markas tersebut sekira 15 menit.

Setelah itu, Menlu dan Komandan PMPP mengecek kesiapan pasukan yang akan dikirimkan ke Lebanon. Menurut Achmad kedatangan Menlu merupakan suatu kebanggaanya bagi dirinya dan pasukan.

"Kami berserta seluruh pasukan bangga, ibu merupakan Menlu pertama (datang memberi pembekalan) ke PMPP," sebut Achmad di Aula PMPP Bogor, Senin (11/10/2016).

"Di depan ibu sudah siap untuk menerima arahan sebanyak 854 anggota pasukan," sambung dia.

Sama seperti Achmad, Retno menyatakan, Pasukan UNIFIL dari Indonesia disebut sebuah kebangaan karena alasan jelas. Pasalnya, dengan adanya TNI di Lebanon maka kontribusi Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia semakin nyata.

"Ibu dan bapak mungkin seangkatan anak saya tapi telah siap tidak hanya untuk berbakti pada Indonesia tapi siap untuk berkontribusi dalam penciptaan perdamaian dunia," papar Retno.

Mantan Dubes RI untuk Belanda ini menambahkan, UNIFIL merupakan misi perdamaian yang istemewa untuk RI. Hal ini karena Indonesia adalah negara pengirim pasukan paling besar dalam misi tersebut.

"Pada misi UNIFIL ada 1296 personel (TNI), UNIFIL adalah misi perdamain terbesar bagi kita. Secara global ada 10.400 pasukan yang di deploy dari 40 negara," pungkas Menlu Retno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya