Terkuak, Rencana Israel Membeli 3 Kapal Selam Baru

Sumber-sumber pertahanan asing mengatakan bahwa kapal-kapal selam kelas Dolphin dapat diperlengkapi dengan rudal-rudal berhulu ledak nuklir.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 21 Okt 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 21:30 WIB
Kapal selam Israel
Ilustrasi kapal selam kelas Dolphin milik Angkatan Laut Israel. (Sumber Wikimedia/shlomiliss, CC BY 3.0)

Liputan6.com, Yerusalem - Israel bermaksud membeli 3 kapal selam canggih dari Jerman dengan harga keseluruhan senilai 1,2 miliar euro (Rp 17 triliun), demikian menurut laporan harian Israel pada Jumat.

Dikutip dari The Local pada Jumat (21/10/2016), laporan harian Maariv mengatakan bahwa rencana pembelian itu dimaksudkan untuk menggantikan perangkat-perangkat tertua dalam kelas Dolphin mereka yang mulai berdinas pada 1999.

Ketika dihubungi oleh AFP, pihak kementerian pertahanan Israel menolak memberikan komentar tentang laporan tersebut.

Israel sebenarnya sudah memiliki 5 kapal selam tercanggih buatan Jerman. Kapal selam ke enam akan dikirim pada 2017, demikian menurut Maariv.

Sumber-sumber pertahanan asing mengatakan bahwa kapal-kapal selam kelas Dolphin dapat diperlengkapi dengan rudal-rudal berhulu ledak nuklir.

Menurut sumber-sumber itu, Israel memiliki antara 100 hingga 200 hulu ledak dan rudal yang dapat dipasangkan nuklir.

Israel bisa dibilang sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah, namun tidak mengakuinya dan menolak untuk membenarkan ataupun membantah kepemilikan senjata tersebut.

Menurut laporan Maariv, "Kapal-kapal selam baru itu disebut-sebut lebih maju, lebih panjang, dan diperlengkapi dengan aksesori yang lebih lengkap."

Pada 2012, mingguan Der Spiegel yang berpengaruh di Jerman mengutip mantan petinggi kementerian pertahanan Jerman yang mengatakan bahwa Berlin selalu menganggap Israel memasang hulu ledak nuklir pada kapal-kapal selam jenis Dolphin.

Sementara itu, kantor Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa semua kapal selam yang dikirim ke Israel tidak bersenjata."

Juru bicara Steffen Seibert pernah mengatakan, "Pemerintah federal tidak akan berspekulasi tentang urusan pemasangan senjata."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya