Khawatir Keselamatan ABK WNI, Menlu RI Temui Menteri Malaysia

Menlu Retno menemui menteri Sabah terkait penculikan atas 2 WNI, yang bekerja di kapal penangkap ikan Malaysia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Nov 2016, 12:20 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 12:20 WIB
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Liputan6.com/Helmi Affandi)
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Sabah - Menlu RI melakukan pertemuan dengan Menteri Besar Sabah di Kota Kinabalu, Malaysia Dato Musa Aman. Dalam pertemuan tersebut, pihak Negeri Jiran didampingi oleh Komandan Eastern Sabah Security Command (ESSCOM), Mayjen Wan Abdul Bari.

ESSCOM adalah armada Malaysia yang bertanggung jawab atas keamanan di wilayah perairan Sabah.

"Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menyampaikan keprihatinannya terhadap terulangnya kembali penculikan WNI sebanyak 2 orang, yang bekerja di kapal penangkap ikan Malaysia pada 5 November 2016 lalu," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhamad Iqbal, Selasa (8/11/2016).

"Dalam kunjungan pada 8 November tersebut, Menlu Retno juga mengulang kembali permintaan yang pernah disampaikan sebelumnya. Agar Pemerintah Malaysia memberikan jaminan keselamatan bagi sekitar 6.000 WNI, yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan Malaysia," imbuh Iqbal.

Menanggapi permintaan tersebut, baik menteri besar maupun komandan ESSCOM mengaku dapat memahami sepenuhnya keprihatinan tersebut. Kedua pihak mengakui ada keperluan meningkatkan mekanisme pengamanan perairan yang ada saat ini.

Kedua pejabat juga menyampaikan akan menggunakan beberapa pendekatan baru, antara lain dengan mewajibkan pemilik kapal melengkapi kapal dengan peralatan Automatic Identification System (AIS), melakukan sosialisasi langkah pengamanan pelayaran kepada majikan dan para ABK kapal, membangun mekanisme quick response yang lebih baik serta membuat safety point di sejumlah pulau kecil di sekitar perairan Sabah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya