Liputan6.com, Jakarta - Seks merupakan hasrat naluriah yang dimiliki semua manusia. Hampir setiap pasangan di seluruh penjuru dunia menikmati melakukan hubungan seks. Beberapa percaya bahwa hubungan suami istri dapat membuat rumah tangga mereka lebih harmonis.
Banyak cara dilakukan oleh pasangan untuk mendapatkan kepuasan saaat berhubungan intim, seperti mengganti posisi bercinta, memasang lagu romantis, atau mengganti suasana.
Beberapa eksperimen pun dilakukan agar pasangan mereka mencapai puncak orgasme.
Advertisement
Walaupun begitu terkadang ada beberapa hal aneh dan mengerikan yang dilakukan seseorang atau kelompok, dalam penelitian mereka mengenai seks.
Seperti yang dikutip dari Listverse.com, Jumat (25/11/2016), ada banyak 'penyelewengan' seksual yang dilakukan dengan berbagai tujuan, baik itu demi kepentingan bersama maupun perorangan. Seperti salah satunya menyediakan boneka seks untuk mencegah penularan penyakit.
Berikut selengkapnya 7 fakta seks paling 'aneh' dari seluruh dunia:
1. Boneka Seks Nazi
Pada zaman dulu, sipilis merupakan momok yang mematikan. Tak seperti sekarang yang bisa diobati dengan antibiotik, dulu penyakit itumasuk dalam kategori penyakit 'monster'.
Pada saat Perang Dunia II berlangsung, para prajurit biasanya akan dinanti oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) setiap mereka kembali dari medan pertempuran.
Namun, dengan adanya penyebaran virus sipilis, Nazi memutuskan untuk membuat boneka seks.
Konon Adolf Hitler pun memerintahkan pembuatan boneka seks. Bos Nazi itu memberi titah pada seorang komandan SS untuk mendesain benda itu untuk dipakai tentara Jerman dalam Perang Dunia II -- untuk mencegah mereka melampiaskan nafsu pada perempuan non-Arya.
Boneka seks tersebut adalah bagian dari "the Borghild Project", misi rahasia pada tahun 1940-an yang adalah buah pikiran dari pemimpin SS Heinrich Himmler -- yang menjadi orang pertama yang memperingatkan Hitler soal bahaya sifilis.
"Bahaya terbesar di Paris adalah kehadiran PSK yang meluas dan terkontrol," kata Himmler dikabarkan melapor dalam laporannya, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail.
Proyek tersebut fokus pada penciptaan boneka yang muat dimasukkan di ransel para serdadu. Artis Hungaria, Kathy von Nagy awalnya dilirik jadi model. Namun sang artis menolak, maka Nazi memilih bentuk mirip perempuan pirang bermata biru.
Sebanyak 50 boneka dipesan untuk tentara Himmler. Namun, 2 tahun kemudian, proyek tersebut mandek. Gara-garanya, para tentara menolak membawanya. Malu bukan main kalau sampai tertangkap musuh.
Graeme Donald adalah penulis yang menemukan keberadaan boneka seks Nazi saat menginvestigasi sejarah boneka Barbie. "Ketika saya sedang meneliti ini saya menemukan referensi untuk boneka seks Nazi dan menemukan bahwa Hitler telah memerintahkan pembuatannya," kata dia.
Benar atau tidak kabar tersebut, boneka seks komersial memang punya akar di Jerman. Saat boneka Bild Lilli yang memiliki tinggi 11,5 inchi diciptakan pada 1950-an dan meniru bentuk perempuan seksi dan terinspirasi karakter komil dewasa, Lili.
Dalam bukunya, The Sex Doll: A History, Anthony Ferguson menyebut Bild Lilli adalah 'karikatur pornografi'. Meski dipasarkan untuk pria dewasa, boneka tersebut secara luas dianggal sebagai inspirasi Barbie.
Di Amerika Serikat, boneka seks pertama kali diiklankan di majalah porno sekitar tahun 1968, ketika menjual perangkat seks lewat media massa dilegalkan. Pada 1980-an, boneka semacam itu bisa ditemukan di banyak sex shop -- sebagian besar jenis tiup mirip balon.
2. Pemerintah Biayai Kunjungan ke Rumah Bordil
Red Light District atau Distrik Lampu Merah di Amsterdam, De Wallen, dikenal sebagai kawasan prostitusi legal di Belanda dan dikunjungi oleh banyak turis internasional.
Tempat itu juga dikenal sering dikunjungi oleh penyandang disabilitas yang dibiayai oleh pemerintah Belanda agar dapat merasakan berhubungan seks.
Pemerintah akan memberikan mereka 'tunjangan' untuk mengunjungi PSK setiap bulannya.
Belanda bukan negara satu-satunya yang 'menyediakan jasa seks' bagi kaum disabilitas.
Rumah bordil legal itu juga dapat ditemukan di Jerman dan Swiss, sementara Prancis dan Australia sedang berusaha melegalkannya.
Â
3. Acara Menginap Romantis
Remaja di negara Barat memiliki kisah cinta yang 'tersembunyi'. Menyelinap di belakang mobil orang tua mereka untuk bercumbu tanpa diketahui.
Akibatnya angka kehamilan remaja di AS lebih tinggi sekitar 30 persen dibandingkan dengan Belanda.
Ada sebuah budaya seks yang unik di Belanda. Orangtua akan mengizinkan anak remaja mereka untuk menginap 'romantis' di rumah kekasihnya.
Tentunya perilaku itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun satu hal yang bisa diketahui, orangtua di Belanda lebih memiliki pemikiran terbuka terhadap anak mereka.
Mereka percaya dengan mendapatkan pengalaman tersebut, anak mereka dapat menjadi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
4. Pembunuhan Kaum LGBT
Jika di beberapa negara di dunia pernikahan sesama jenis bukan lagi menjadi suatu masalah, kaum LGBT di Karibia, Jamaika, harus berjuang agar mereka bisa tetap hidup di tempat lahirnya musik Reggae itu.
Jamaika dikenal sebagai negara dengan kasus pembunuhan terbanyak di dunia. Terutama untuk kaum 'bendera pelangi'.
Kasus pembunuhan terhadap mereka tidak diusut oleh pihak berwajib. Mereka menganggap tidak ada hukum untuk kejahatan yang didasari kebencian.
Bagi kaum LGBT hidup sangat keras di tempat itu. Jika seorang laki-laki tertangkap melakukan hubungan seks dengan pria, maka ia akan dipenjara selama 10 tahun.
Pada 2004, Brian Williamson yang merupakan pimpinan kelompok LGBT Jaimaka, J-Flag, ditemukan tewas akibat tusukan benda tajam. Namun tak ada yang menginvestigasi kasusnya.
5. Parkiran Mobil 'Seks'
Bagi mereka yang sering atau pernah menggunakan jasa PSK, konsep seks di dalam mobil bukan lagi hal yang asing.
Seseorang tinggal mengendarai mobil mereka menuju lokasi PSK berada, memilih salah satu dari mereka dan kemudian mengendarai kendaraan menuju gang yang gelap.
Tentu saja aktivitas seperti itu berbahaya dan dapat memakan korban. Belum lagi dengan adanya kasus di mana para wanita 'penjual kenikmatan', tewas dibunuh klien mereka, perampok, atau pembunuh berantai.
Oleh karena itu pada pertengahan 1980-an di Belanda diciptakan parkiran mobil 'seks' atau dikenal dengan sebutan sex drive-ins.
Fasilitas itu kemudian menyebar ke Jerman pada 2001, pada 2013 di Zurich, Swiss.
Tempat itu dasarnya terlihat seperti tempat parkir pada umumnya, hanya saja lebih gelap. Pasangan atau pengguna jasa PSK dapat bersetubuh dengan aman di tempat itu.
Sek drive-ins biasanya dibangun di dekat daerah industri, jauh dari pusat kota. Parkiran 'cinta' itu juga dijaga untuk memastikan keselamatan PSK.
TIdak hanya itu, tempat tersebut juga dilengkapi dengan alarm bahaya dan juga kontak untuk memanggil dokter dan pekerja sosial yang melayani gangguan fisik dan mental.
6. Paedofil pada Malam Halloween
Halloween biasanya selalu identik dengan horor, di mana orang-orang akan mengenakan kostum setan atau hantu dan menyediakan permen dan kue untuk anak-anak.
Namun di balik meriahnya perayaan tersebut, 'monster' yang sesungguhnya sedang bersembunyi di dalam kegelapan.
Jutaan anak-anak yang tak didampingi oleh orangtua mereka, mengunjungi rumah tetangga dan orang tak dikenal untuk 'trick or treat'.
Malam itu dapat dimanfaatkan oleh para paedofil. Mereka dapat dengan leluasa memangsa anak-anak dan mengundang mereka ke dalam rumah.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pemerintah di beberapa negara Barat menerapkan sistem jam malam bagi orang-orang yang pernah terjerat kasus pelecehan seksual.
Mereka dilarang untuk menyalakan lampu rumah dan pada jam-jam tertentu mantan tersangka kejahatan seks diwajibkan melapor ke posko yang telah ditentukan.
Pelaku kejahatan seks diwajibkan untuk melapor antara pukul 18.00 hingga 21.30 pada malam Halloween.
7. 'Ironi' Negeri Kamasutra
Walaupun India merupakan negara tempat lahirnya 'kitab seks' Kamasutra, perilaku seksual itu sendiri menjadi 'larangan'.
Banyaknya kejahatan seksual membuat pemerintah memutuskan untuk melarang warganya menjual benda yang berbau pornografi seperti mainan seks.
Jika ketahuan, pelaku akan dikenakan hukuman 2 tahun penjara atas dasar hukum Pasal 292.
Walaupun penjualan barang pornografi merupakan kehjahatan di India, masuknya internet membuat masyarakat masih dapat menyaksikan video porno.
Akibatnya jumlah pemerkosaan dan pelecehan seksual lainnya meningkat. Berhubungan dengan hal tersebut pemerintah memblokir akses internet pada situs-situs porno secara keseluruhan.