Liputan6.com, Aleppo - Evakuasi warga sipil Aleppo timur akhirnya berjalan dengan lancar. Dengan beberapa bus dan ambulans, mereka meninggalkan wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak.
Dikutip dari BBC, Senin (19/12/2016), setidaknya ada 350 orang meninggalkan kawasan itu dengan konvoi menuju barat ke wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah.
"Evakuasi sudah berjalan," kata pihak PBB dalam emailnya kepada Reuters, sambil menambahkan rombongan pertama yang meninggalkan Aleppo timur berlangsung pada pukul 23.00 Minggu waktu setempat.
Advertisement
Lima bus yang membawa warga sipil tiba di kawasan Khan al-Assal lantas menuju kota-kota yang dikuasai pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Sebelumnya, evakuasi sempat tertahan beberapa jam. Hal itu membuat sebagian anak-anak terancam tewas kedinginan. Belum lagi, salah satu bus pembawa warga sipil itu dibakar oleh pemberontak.
Meski evakuasi telah berjalan lancar, masih ada ribuan warga Aleppo yang menanti untuk keluar dari wilayah itu.
Dewan Keamanan PBB menyebut telah menyetujui tim monitoring dari PBB untuk operasi penyelamatan warga sipil. Sebelumnya, Rusia menolak draft buatan Prancis yang berencana mengirim PBB ke Aleppo timur. Kremil menyebut rencana itu 'berbahaya'.
"Kami berharap akan mengambil suara secara anonim pada Senin ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power.
Awal untuk evakuasi meninggalkan kawasan yang dikuasai pemberontak sejatinya digelar pada Jumat. Namun, hal itu gagal dilakukan. Akibatnya banyak warga terlunta-lunta di meeting point yang kebanyakan terdapat di tempat terbuka tanpa akses makanan maupun shelter.
Masih banyak warga yang tinggal di Aleppo timur menanti untuk evakuasi. Menurut Unicef, kebanyakan mereka yang tinggal adalah orang-orang sakit dan anak-anak yang terluka.
Beberapa anak terpaksa ditinggal tanpa orangtua mereka.