Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan lalu, Liputan6.com melaporkan kabar tentang adanya Kedutaan Besar Amerika Serikat di Accra, ibukota Ghana, yang ternyata palsu.
Walaupun palsu, selama 10 tahun, tiruan Kedubes AS itu telah menerbitkan 'visa' Amerika Serikat dengan biaya US$ 6.000 per lembar.
Pemalsuan bisa berlangsung lama karena adanya persekongkolan dengan oknum pejabat pemerintah negeri itu yang menjadi pemasok paspor asli tapi palsu.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, dengan tujuan meraup untung, ada 8 penipuan yang tidak kalah nekatnya, sebagaimana dikutip dari Oddee pada Selasa (10/1/2017) berikut ini:
1. Pemalsuan Kucing Langka dan Mahal
Kucing jenis Sphinx memang langka dan bernilai tinggi. Salah satu ciri khasnya adalah ketiadaan bulu di sekujur tubuhnya. Jadi, jangan heran kalau ada yang berpikiran meraup keuntungan menggunakan kucing itu.
Seorang wanita di Kanada melakukannya. Ia mencukur bulu kucing biasa hingga plontos, lalu mencoba menawarkannya sebagai kucing jenis Sphinx dengan harga US$ 650. Padahal, harga hewan aslinya bisa lebih dari US$ 1.000.
Menurut sejumlah laporan, wanita itu membuat janji pertemuan di tempat-tempat parkir, seakan-akan sedang terburu-buru. Agar urusan cepat selesai, ia tidak berkeberatan menurunkan harga jual.
Para pembeli kemudian menyadari telah tertipu dan melapor kepada Society for the Prevention of Cruelty to Animals yang kemudian melaporkan kepada pihak berwajib, tapi polisi mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kekurangan bukti.
Advertisement
2. Keluarga Sewaan untuk Kartu Natal
Selama bertahun-tahun, Josh Brassow sesumbar tentang melakukan tipuan terhadap keluarganya yang konservatif. Pada 2015, ia menjalankan niatnya.
Josh memasang iklan di Facebook yang isinya mencari seorang wanita dengan anak-anak yang setuju untuk bergaya seperti keluarga dalam cetakan kartu Natal.
Ia bertemu dengan Jess Jaxx yang memiliki 2 putra remaja dan sejumlah tato. Josh kemudian mencetak kartu Natal bersama dengan 'keluarga' dan mengirimkan kepada para kerabat.
Foto 'keluarga' itu sempat merebak di dunia maya hingga akhirnya semua kerabat mendapatkannya dan cukup banyak yang merasa geli melihat tingkahnya.
3. Plat Nomor Palsu untuk Mobil
Ketika penasaran, daya cipta, dan kebodohan berpadu, maka hasilnya adalah plat nomor palsu untuk mobil. Begitulah yang dilakukan seorang wanita dari negara bagian Massachussetts, Amerika Serikat.
Polisi mengejar seorang wanita yang sedang mengemudi di jalan antar negara bagian I-391 di Chicopee, Massachussetts, karena melihat plat nomor mobilnya adalah hasil gambar sendiri.
Tidak heran kalau ternyata ia mengemudi dengan menggunakan SIM yang sedang ditangguhkan dan STNK yang sudah dicabut. Ia pun dikenakan dakwaan.
Menurut polisi negara bagian melalui laman Facebook mereka, "Pelajaran yang bisa diambil di sini adalah, kalau tidak sepantasnya mengemudi sebaiknya memang tidak usah."
Advertisement
4. Pemalsuan 31 Boarding Pass
Seorang pria Malaysia bernama Raejali Buntut sedang melakukan transit penerbangan kembali ke negaranya ketika ia tertidur di lounge bandara Singapura dan ketinggalan penerbangan.
Bukannya memesan penerbangan baru, pria itu, selama 18 hari, malah menetap di bandara Changi, mengunduh boarding pass palsu dan mengutak-atiknya dengan perangkat lunak Photoshop.
Secara keseluruhan, ia membuat 31 lembar boarding pass dan menggunakannya untuk keluar masuk lounge di semua terminal bandara. Ia akhirnya ketahuan oleh seorang pegawai yang melihatnya di lounge yang sama beberapa hari sebelumnya.
5. Menguangkan Cek US$ 368 Miliar
Pada 26 April 2015, seorang pria warga Florida bernama Jeff Walkers mendatangi cabang Bank of America dan menyerahkan selembar cek "tunai" terbitan 1990 dengan nilai US$ 368 miliar.
Upaya pencairan cek itu segera ditolak dan Walkers menjelaskan bahwa cek dibelinya dari seorang tuna wisma bernama Tito dengan harta US$100. Tito mengatakan bahwa cek itu bisa dicairkan dengan jumlah berapapun.
Ternyata, alasannya memerlukan uang sebanyak itu berkaitan dengan rencananya membuka restoran Italia bawah laut yang bisa melayani 30 juta orang secara bersamaan.
Advertisement
6. Video Palsu Tumbal Manusia
Pihak berwenang di lembaga Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN) kaget melihat merebaknya video yang menayangkan kisah mirip dengan tumbal manusia yang berlangsung di fasilitas mereka.
Dalam fasilitas milik CERN memang ada perangkat besar bernama Large Hadron Collider untuk keperluan penelitian fisika.
Video 1 menit direkam oleh orang lewat yang mengintip melalui jendela dan, pada suatu momen puncak, mulai panik sambil melontarkan sumpah serapah.
Pernyataan CERN melalui surel mengatakan, "Tiap tahun, CERN mempersilahkan ribuan ilmuwan dari seluruh dunia dan kadang-kadang ada di antara mereka yang selera humornya kelewatan. Inilah yang terjadi sekarang."
7. Fosil Palsu Selama 40 Tahun
Kisah ini bisa jadi merupakan penipuan terlama dan mungkin saja paling memalukan dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Selama 40 tahun lamanya, sebuah fosil yang ditemukan pada 1912 oleh Arthur Smith Woodward dan Charles Dawson, dikira menjadi "mata rantai yang hilang" antara kera dan manusia.
Pada awalnya, ada beberapa pihak yang meragukan fosil yang disebut "Piltdown Man" tersebut. Tapi penolakan sepenuhnya baru terjadi pada 1953.
Baru pada 2016, setelah penelitian selama 8 tahun, disimpulkanlah bahwa Dawson sendiri yang memalsukan tengkorak tersebut menggunakan gigi-gigi orangutan dan dempul kedokteran gigi.
Advertisement
8. Remaja dan Praktik Dokter Palsu
Seorang pemuda bernama Malachi Love-Robinson bercita-cita menjadi dokter.Tapi, saat berusia 18 tahun, terlintas dalam benaknya, "Buat apa membuang waktu di sekolah kedokteran kalau bisa mengenakan jas putih dan menemui pasien-pasien?"
Menurut kantor sheriff di Palm Beach County, Florida, Malachi membuka "klinik" yang dinamai New Birth New Life, lengkap dengan laman Facebook dan situs web yang menayangkan foto-foto dirinya seperti seorang dokter, lengkap dengan stetoskop.
Seorang petugas yang menyamar mendatangi tempat praktik dan mendapatkan pemeriksaan oleh Love-Robinson. Dokter palsu itu kemudian ditangkap karena memerankan diri sebagai dokter medis tanpa ijin.