Obama Tulis Surat ke Kongres untuk Tutup Penjara Guantanamo

Penjara Guantanamo telah lama menuai kritik karena dinilai merendahkan hak asasi manusia dan menggunakan metode penyiksaan.

oleh Citra Dewi diperbarui 20 Jan 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 14:40 WIB
Pentagon: AS Transfer Napi Guantanomo ke 2 Negara
Penjara Guantanamo. (Reuters)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, telah memperbarui permohonannya untuk menutup penjara kontroversial Guantanamo Bay. Ia menuduh partisan Kongres menempatkan politik di atas uang pembayar pajak, keselamatan nasional, dan akal sehat.

Dalam sebuah surat terbuka yang ia tujukan kepada Kongres, ia mengatakan bahwa "tidak ada pembenaran" untuk tetap membuka Penjara Guantanamo.

Suami Michelle Obama itu mengungkapkan sejumlah alasan, di antaranya dibutuhkannya biaya yang terlalu besar, mempekerjakan anggota militer yang sebenarnya lebih baik digunakan di tempat lain, membahayakan hubungan dengan sekutu, dan digunakan teroris sebagai propaganda untuk melawan AS.

Obama mengatakan, jika menutup penjara itu merupakan hal "mudah", ia telah melakukannya sejak beberapa tahun lalu. Namun ia menyalahkan Kongres yang dipimpin Partai Republik karena gagal untuk menyelesaikan tindakan yang telah ditetapkan untuk dilakukan pada 2009.

Penjara yang terletak di Kuba tersebut telah lama menuai kritik karena dinilai merendahkan hak asasi manusia dan menggunakan metode penyiksaan seperti pemaksaan makan.

Dikutip dari Independent, Jumat (20/1/2017), selama memimpin AS dalam dua periode, Obama telah menurunkan populasi narapidana secara signifikan, yakni dari hampir 800 orang menjadi 41 tahanan. Sebanyak 15 orang juga telah dibebaskan di bawah pemerintahannya.

Pada pekan ini Obama telah membebaskan 10 orang dan empat tahanan lainnya pada awal Januari. Salah satu tahanan asal Yama, ditahan selama 14 tahun tanpa pernah didakwa melakukan kejahatan.

"Pembatasan oleh Kongres yang mencegah kita memenjarakan tahanan -- bahkan untuk menuntut dan menjamin hukuman seumur hidup -- di Amerika Serikat tidak masuk akal," ujar Obama.

Sisi Kelam Setelah 9/11: Salah Terjemahan, Berakhir di Guantanamo (Reuters)

"Tidak ada orang yang melarikan diri dari salah satu penjara militer ini. Tidak ada pembenaran atas politik untuk mendesak Kongres menjaga fasilitas ini tetap dioperasikan," imbuh dia.

Obama juga mengatakan, dirinya telah mengirim rencana yang membahas cara untuk menutup fasilitas, mengamankan pemindahan secara aman ke luar negeri, dan membuka fasilitas baru untuk setiap narapidana yang masih menjadi ancaman bagi AS.

"Guantanamo bertentangan dengan nilai-nilai kami dan merusak kedudukan kami di dunia. Dan ini adalah masa lalu yang harus diakhiri dalam sejarah kita," tulis Obama.

Banyak anggota Partai Republik telah berjanji untuk tetap menjaga fasilitas itu terus dibuka, termasuk presiden terpilih Donald Trump.

"Tadi pagi, saya melihat Presiden Obama berbicara soal Gitmo, ya, Guantanamo Bay, yang tetap akan kita buka. Tetap kita buka...dan kita akan memenuhinya dengan para penjahat, yakinlah kepadaku, kita akan memenuhinya," ujar Trump pada awal tahun ini.

Penjara Guantanamo Bay dibuka pada 15 tahun lalu saat George W Bush menjabat sebagai presiden, tak lama setelah serangan 11 September terjadi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya