Berlangsung 7 Bulan, Turki Akhiri Operasi Militer di Suriah

Turki akhiri operasi militernya di utara Suriah yang telah berlangsung selama tujuh bulan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 30 Mar 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 13:00 WIB
Mosul
Polisi Irak berjalan sambil berbicara dengan rekannya menggunakan radio saat bertempur melawan militan ISIS di barat Mosul, Irak, 16 Maret 2017. (AP Photo/Felipe Dana)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Operasi Euphrates Shield--kode sandi yang digunakan Turki untuk intervensinya di Suriah--telah berakhir. 

Pengumuman itu disampaikan oleh Perdana Menteri Binali Yildrim saat pertemuan dengan dewan keamanan Turki. 

Turki ikut melakukan intervensi dalam konflik di Suriah sejak Agustus 2016. 

Intervensi itu meliputi serangkaian operasi militer untuk menghadang pasukan ISIS dan militan Kurdi mendekat ke wilayah perbatasan Turki di utara Suriah.

Sejumlah alutsista dan personel militer Turki di tempatkan pada beberapa titik strategis, 100 km dari wilayah perbatasan Turki dengan Suriah.

Sejumlah kota di Suriah berhasil dibebaskan oleh koalisi Turki dari pendudukan ISIS, seperti Jarablus dan Al-Bab. 

Operasi militer itu juga ditujukan untuk mencegah militan Kurdi dari faksi YPG--sayap militan Kurdi kelompok PKK--untuk menyeberangi Sungai Eufrat dan mendekat ke wilayah perbatasan Turki.

Hal itu dilakukan guna mencegah kelompok itu untuk membentuk wilayah otonom di utara Suriah, dekat dengan perbatasan Turki.

"Operasi itu telah berjalan sukses dan selesai", ujar Yildrim, seperti yang dikutip BBC, Kamis, (30/3/2017).

Namun, ada kemungkinan Turki akan melancarkan operasi lain dengan agenda yang berbeda dalam intervensinya di Suriah.

"Operasi lain akan dilakukan dengan nama (dan agenda) yang berbeda," tambah Yildrim.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya