Liputan6.com, Washington, D. C. - Seluruh senator Amerika Serikat akan berkumpul di Gedung Putih pada Rabu, 26 April 2017 dalam rangka konsolidasi dan taklimat untuk isu Korea Utara.
Kegiatan yang tidak biasa itu kini berubah menjadi salah satu agenda prioritas pemerintahan Presiden Donald Trump.
Presiden AS ke-45 itu kini menempatkan isu Korea Utara dalam garda terdepan kebijakan politik luar negerinya. Terutama sejak Pyongyang dilaporkan intens mengembangkan teknologi misil kendali jarak jauh dan hulu ledak nuklir.
Advertisement
Pertemuan lembaga yang ekuivalen dengan DPD-RI itu menambah daftar rangkaian pertemuan Negeri Paman Sam dengan sejumlah tokoh pemerintahan penting untuk membahas Korea Utara.
Senin, 24 April 2017, Gedung Putih mengadakan jamuan makan siang dengan para duta besar sejumlah negara Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, pada Jumat, 28 April 2017, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson turut dijadwalkan untuk memimpin pertemuan sejumlah menteri luar negeri negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan PBB. Para menteri negara DK-PBB itu akan membahas topik sanksi terhadap pengembangan serta uji coba misil nuklir Korea Utara.
"Pertemuan (28 April 2017) merupakan wadah diskusi untuk memaksimalkan dampak sanksi yang dikeluarkan oleh DK-PBB serta respons yang akan dilakukan jika negara yang bersangkutan kembali melakukan provokasi di masa mendatang," ujar juru bicara Menlu Mark Toner seperti yang dikutip oleh The Guardian, Selasa, (25/4/2017).
Rabu ini, para senator akan diberi taklimat oleh Menteri Pertahanan James Mattis dan Menlu Rex Tillerson. Eisenhower Executive Office Building akan digunakan sebagai ruang pertemuan.
"Presiden menawarkan (pertemuan) ini kepada Pemimpin Senat Mitch McConnell sebagai sebuah gestur dan McConnell mengapresiasi dan menerima tawaran itu...Dan, patut diingat, ini pertemuan (yang diselenggarakan) Senat, bukan Gedung Putih," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Michael Anton.
Sejumlah pengamat menilai bahwa pertemuan yang dilakukan di Gedung Putih itu merupakan simbolisasi keseriusan Trump saat mulai memasuki hari ke-100 bertitel sebagai presiden.
Prediksi mengenai uji coba nuklir Korea Utara yang ke-6 kalinya mulai marak mencuat ke permukaan publik. Diperkirakan Kim Jong-un akan kembali melakukan tes rudal pada hari jadi Angkatan Bersenjata Korea Utara pada Selasa, 24 April 2017.
Pernyataan untuk melakukan saling-serang antara Washington dan Pyongyang kerap terjadi pada beberapa hari terakhir. Pada Senin, 23 April 2017, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menjelaskan bahwa Washington akan "melangkah masuk" jika Pyongyang terus melakukan provokasi dengan kembali melakukan tes rudal nuklir.
Sementara itu, kantor berita Korea Utara melaporkan bahwa kapasitas militer Kim Jong-un dapat menghancurkan alutsista penting milik Presiden Trump dengan sekali serang.