Liputan6.com, Jakarta - Hari Eropa (Europe Day) diperingati setiap tanggal 9 Mei. Pada 9 Mei 1950, hari itu merupakan hari digagasnya "Deklarasi Schuman" oleh Robert Schuman yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Prancis.
Schuman mengutarakan, gagasannya tentang bentuk baru dari kerjasama politik di Eropa agar kemungkinan terjadinya kembali perang di antara negara-negara Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Seperti disampaikan kepada media pada Selasa (2/5/2017) di Kantor Perwakilan Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam di Jakarta, sepanjang bulan Mei, Uni Eropa menandai "Hari Eropa" dengan beragam bentuk perayaan.
Menurut penjelasan Duta Besar UE untuk Indonesia, Vincent Guérend dan Duta Besar UE untuk ASEAN Francisco Fontan, tahun ini menjadi lebih istimewa karena merupakan perayaan 60 tahun Traktat Roma sekaligus 40 Tahun Hubungan Dialog Uni Eropa dan ASEAN.
Seperti dilanjutkan oleh Dubes Guérend, "Masyarakat Indonesia dapat mengenal lebih dekat budaya dan tradisi Eropa, serta dapat menambah wawasan tentang kegiatan Uni Eropa di Indonesia -- mulai dari hubungan politik hingga kerjasama pembangunan, dari pertukaran budaya hingga pertukaran bidang pendidikan."
Sejumlah acara yang dibuka untuk umum antara lain Festival Film Uni Eropa ke-17 "Europe on Screen (EOS) 2017" dari tanggal 5 hingga 14 Mei 2017 di enam kota di Indonesia dan lomba lari EU-ASEAN Run pada 7 Mei 2017 yang diselenggarakan bersama oleh Misi Uni Eropa untuk ASEAN, Sekretariat ASEAN dan ASEAN Women's Circle.
Para negara anggota Uni Eropa akan menyelenggarakan pula acara budaya untuk memperkenalkan seni dari Eropa, antara lain konser biola dari Republik Ceko dan konser jazz Serena Brancale Quartet dari Italia.
Sedangkan beberapa acara lainnya yang ditujukan kepada pemangku kepentingan tertentu adalah resepsi diplomatik, acara peluncuran laporan tahunan kerjasama pembangunan (dikenal dengan istilah "Buku Biru") Uni Eropa dan Indonesia dan lokakarya insentif keuangan untuk industri perfilman.
Di bawah payung World Press Freedom Day UNESCO, dilangsungkan juga debat tentang mengatasi berita palsu (fake news atau hoax) dan penyebaran ujaran kebencian (hate speech).
Selain itu, digagas pula pengembangan kota-kota kembar antara Indonesia (kota Makassar dan Semarang) yang dipasangkan dengan kota-kota di dalam wilayah Uni Eropa, yaitu Sevilla (Spanyol) dan Zagreb (Kroasia).