Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertolak ke luar negeri untuk lakukan kunjungan kenegaraan pertamanya. Sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa, dan Asia Tenggara akan jadi destinasi kunjungan luar negeri Presiden Trump.
Pada awal kunjungannya, sang presiden ke-45 Amerika Serikat itu akan singgah pertama kali di Arab Saudi dan kemudian Israel, seperti yang dikutip oleh The Los Angeles Times, Selasa, (16/5/2017).
Baca Juga
Dijadwalkan Trump akan tiba di Arab Saudi pada 19 Mei 2017. Kunjungan ke Negeri Arab itu diprediksi akan membahas isu keagamaan, disamping mendiskusikan isu bisnis, investasi, dan perdagangan, yang rutin menjadi topik pembicaraan kedua negara eksportir minyak tersebut.
Advertisement
Presiden Trump juga dijadwalkan tiba di Israel pada 22 - 23 Mei 2017. Kunjungan itu merupakan agenda rutin Presiden AS ke salah satu negara koalisi terdekat Negeri Paman Sam di Semenanjung Arab.
Kantor berita The Associated Press (AP) juga menyebut Presiden Trump berencana akan bertemu dengan pemimpin Turki dan Uni Emirat Arab pada sela-sela kunjungan di Semenanjung Arab.
Sementara itu, Vatikan, Belgia, Italia, Jerman, dan Inggris menandai daftar negara di Benua Biru yang akan disinggahi oleh presiden ke-45 AS itu.
Pada kunjungan ke Vatikan 24 Mei 2017 nanti, Presiden Trump akan bertemu dengan Paus Francis dan membicarakan sejumlah isu keagamaan. Selain itu, kunjungan ke Belgia akan menandai kehadiran miliarder nyentrik pada NATO Summit ke-28 yang diselenggarakan di Brussels pada 24 - 25 Mei 2017.
Kunjungan ke Negeri Pizza pada penghujung bulan Mei 2017 selaras dengan kegiatan G7 Summit ke-47 yang dilaksanakan di Taormina, Italia. Sedangkan kunjungan ke Jerman pada awal bulan Juli 2017 bertepatan dengan kegiatan G20 Summit di Hamburg.
Agenda pertemuan dengan Ratu Elizabeth II menjadi penanda kunjungan Presiden Trump ke Inggris pada Oktober 2017.
Tak hanya Eropa dan Semenanjung Arab, pemilik Trump Organization itu juga berencana akan melawat ke Asia Tenggara. Dua negara ASEAN yang akan disambangi oleh Presiden Trump adalah Vietnam dan Filipina pada November 2017.
Menurut media The Atlantic dan The Los Angeles Times, negara-negara yang masuk dalam daftar kunjungan kenegaraan luar negeri Presiden Trump dapat dimaknai sebagai simbolisasi berakhirnya prinsip anti-globalisme yang disuarakan olehnya pada kampanye Pilpres AS 2016 lalu. Dan, kunjungan itu akan menjadi upaya AS untuk menguatkan kerjasama bilateral demi keuntungan dalam negeri.
"Presiden Trump paham bahwa prinsip 'America first' bukan berarti AS berdiri sendiri. Akan tetapi, memprioritaskan kepentingan Amerika dengan menguatkan aliansi dan kemitraan di luar negeri yang mampu mengembangkan kesejahteraan domestik," ujar penasehat keamanan nasional Gedung Putih H. R. McMaster seperti yang dikutip The Los Angeles Times.