Liputan6.com, Jakarta - Di sekolah, kita belajar tentang para ilmuwan yang dikenal karena temuan-temuan besarnya, atau solusi-solusi untuk kehidupan kita sehari-hari, mulai dari teori evolusi, pengetahuan tentang penyakit, temuan bohlam hingga telepon.
Belakangan, temuan terkait DNA juga amat membantu menguak beberapa terobosan dalam biologi.
Advertisement
Baca Juga
Siapa sangka, ada permusuhan di balik semua pencapaian itu. Bahkan, temuan pilin berganda (double helix) yang merupakan bentuk DNA pun dipertikaikan antara James Watson, Francis Crick, dan Maurice Wilkins, bersama dengan Rosalind Franklin yang namanya kurang populer.
Ilmu pengetahuan seringkali dipicu oleh persaingan untuk menjadi yang pertama atau yang terbaik. Perlu suatu tim untuk meraih kemajuan besar keilmuan dan setiap yang terlibat ingin namanya disebut.
Disarikan dari Listverse.com pada Senin (29/5/2017), berikut ini adalah 6 temuan dan hal kesehatan lazim yang ternyata temuannya pun dipersengketakan:
1. Evolusi
Charles Darwin adalah bapak evolusi yang sekaligus ahli alam paling berbakat. Ia belajar biologi bahkan sebelum ada Google, kamera portabel, atau komputer saku.
Pelayarannya bersama kapal HMS Beagle memungkinkannya mencetuskan gagasan tentang evolusi. Ia membuat ribuan gambar spesies yang belum dikenal sebelumnya, lalu mengirimkannya kembali ke Oxford agar dipelajari lebih lanjut.
Setelah pulang kembali ke kampung halaman, ia tidak mengikuti kuliah kedokteran seperti ayahnya dan terus memikirkan tentang gagasan evolusi selama 10 tahun ke depan. Ia meneliti kumbang dan kemudian menulis "On the Origin of Species" yang baru diterbitkan pada November 1859, sekitar 10 tahun setelah penelitiannya tuntas.
Selama masa itu, ia berbagi pikuran dan gambar dengan seorang pemuda bernama Alfred Russel Wallace, yang usianya pantas menjadi putra Darwin. Pemuda itu pun tertarik dengan ilmu alam.
Setelah mendengar tentang teori Darwin, ia mencapai kesimpulan yang sama tentang evolusi. Ia juga menulis tentang evolusi dan bermaksud menerbitkannya. Di lain pihak, Darwin menunda penerbitan bukunya karena 2 alasan.
Pertama adalah demi melindungi istri dan putrinya. Alasan kedua berkaitan dengan lingkungan religius di sekitarnya. Ia khawatir bahwa pandangan berbau ateis tentang asal usul manusia dapat memicu kemarahan dan kekerasan.
Advertisement
2. Teleskop
Banyak di antara kita yang mengkaitkan penelitian bintang dan astronomi dengan Galileo Galilei walaupun ia bukan penemu teleskop. Teleskop pertama diciptakan oleh seorang pria bernama Hans Lippershey pada 1608.
Lensa dan kaca untuk mengintip telah tercipta beberapa tahun sebelumnya, tapi Lippershey adalah yang pertama yang mencoba mengajukan paten atas ciptaannya. Banyak orang yang menghargainya untuk temuan itu, tapi permohonan paten untuknya ditolak dan dianggap menjadi temuan 3 orang, yaitu Lippershey, Zacharias Jansen, dan Jacob Metius.
Teleskop buatan mereka hanya bisa memperbesar 3 kali, tidak seberapa dibandingkan dengan teknologi masa kini. Baru setahun kemudian Galileo mempelajari teleskop sederhana yang menggunakan satu lensa cekung dan satu lensa cembung untuk membuat benda tampak lebih besar dan lebih dekat.
Galilei menyempurnakannya hanya dalam 1 malam. Setelah menyempurnakan teleskop dalam beberapa hari, ia mempersembahkan karyanya ke hadapan Senat, sehingga banyak orang menduga dialah yang pertama menciptakan teleskop.
3. Televisi
Televisi tidak seperti temuan "ilmiah", tapi setiap ciptaan selalu menggunakan ilmu pengetahuan.
Aspek teknis televisi sangatlah ilmiah walaupun perangkat itu bukan menjadi perangkat kemajuan ilmiah pada umumnya.
Penghargaan temuan televisi bergambar telah menjadi perdebatan yang lama. Cukup sulit titik temunya karena banyak yang ikut andil.
Ada beberapa pendahulu dan ciptaan awal yang disebut-sebut mengirimkan gambar dan suara secara nirkabel, tapi temuan televisi modern mengerucut kepada dua nama, Philo Taylor Farnsworth kelahiran Amerika Serikat (AS) dan Vladimir Kosma Zworykin kelahiran Rusia.
Farnsworth lah yang kemudian mendapat royalti dari penjualan televisi walaupun Zworykin menjadi yang pertama mengajukan paten atas temuan tersebut. Zworykin meraih paten atas ikonoskopi, yaitu suatu tabung pemindaian elektron yang dipakai untuk proyeksi gambar.
Tak lama kemudian, Farnsworth mampu menampilkan sinyal televisi yang dipancarkan menggunakan pengubahan tabung pemindaian elektron sebenarnya.
Perbedaan itu dipertikaikan selama beberapa tahun hingga akhirnya dibawa ke pengadilan. Zworykin memang menciptakan gagasan dasarnya, tapi tidak bisa benar-benar fungsional hingga diperbaiki oleh Farnsworth.
Kasus itu tuntas setelah guru ilmu pengetahuan yang mengajar Farnsworth dimintai kesaksian pengadilan dan menyatakan bahwa Farnsworth telah menceritakan gagasan tabung pemindaian elektron itu sejak berusia 14 tahun.
Advertisement
4. AIDS
Ketika acquired immune deficiency syndrome (AIDS) mewabah besar-besaran untuk pertama kalinya, muncul kepanikan karena tidak seorangpun mengetahui penyebab penyakit tersebut. Saat itu, orang beranggapan bahwa penyakitnya menular melalui udara.
Para ilmuwan mulai meneliti virus itu secara cermat, apalagi turunan virus itu menjadi semakin ganas sehingga seperti sedang kejar-kejaran. Dengan demikian, timbul kontroversi besar dalam dunia keilmuan tentang siapa yang berjasa menjadi penemunya.
Pada 1983, Luc Montagnier di Paris diduga menemukan lymphadenopathy retrovirus (LAV) yang menjadi biang keladi AIDS. Namun, ketika Montagnier mengirimkan virus itu untuk penelitian lanjutan, ia tidak sengaja mengirim turunan yang lebih ganas, LAI. Sekitar saat yang sama, seorang pria bernama Robert Gallo menemukan suatu virus yang diduga menjadi pembawa masalah, yaitu IIIB.
Montagnier dan rekannya yang bernama Francoise Barre-Sinoussi akhirnya memenangkan Hadiah Novel untuk temuan mereka walaupun virus temuan Gallo ternyata identik dengan LAI. Hal itu mengganggu hubungan kerja sama karena Gallo merasa ia juga pantas dihargai untuk karya yang sama.
5. Bola Lampu
Thomas Edison memiliki hanya sedikit pesaing dalam upaya menciptakan bola lampu. Pesaing yang paling dikenal adalah Joseph Swan dan mereka kejar-mengejar secara sadar.
Swan telah mulai eksperimen dengan bola lampu sebelum Edison, tapi teknologinya masih sederhana. Pompa hampa diperlukan untuk menyedot semua udara dari bola lampu dan pompa yang cukup kuat baru hadir 10 tahun setelah ia memulai eksperimen.
Swan menghasilkan bola lampu pertama pada Februari 1879, sekitar 8 bulan sebelum Edison mengumumkan temuannya. Swan memang yang pertama menciptakan, tapi Edison memperbaiki gagasan awalnya sehingga dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Dua bola lampu rancangan mereka memang tampak serupa seperti bolam lampu masa kini dan menggunakan kawat platinum dan karbon untuk menciptakan cahaya.
Namun demikian, bola lampu ciptaan Swan memerlukan arus listrik yang sangat kuat agar bola lampu panas hingga menyala walau tidak berkelanjutan.
Usia bola lampu itu amat singkat dan tidak praktis untuk kehidupan sehari-hari. Lampu itu juga menghasilkan jelaga di bagian dalam sehingga tidak berguna lagi ketika bola lampunya gelap kehitaman.
Edison menggunakan filamen dengan resistensi yang amat tinggi terhadap listrik. Penggunaan itu menyelesaikan masalah sehingga dialah yang dihargai atas temuan itu.
Advertisement
6. Telepon
Alexander Graham Bell diakui sebagai yang pertama menciptakan telepon, padalah itu hanya karena namanya yang pertama ada dalam pengajuan paten. Pendahulu penciptaan telepon adalah Gray dan Antonio Meucci yang menciptakan telegraf berbicara.
Meucci adalah imigran Italia yang dihargai untuk temuan telegraf beberapa tahun sebelum ciptaan Bell. Pada 2002, telegraf diakui oleh US House of Representatives sebagai penghormatan atas ciptaannya. Sayangnya, pengakuan itu baru setelah ia lama meninggal dunia.
Yang lebih menarik adalah kasus Elisha Gray. Ia dan Bell mengutus beberapa pengacara ke kantor paten untuk mendapat sebutan sebagai pencipta telepon pada hari yang sama, 14 Februari 1876.
Gray, yang adalah seorang dosen, tidak mendapatkan paten hanya karena pengacara Bell sampai duluan ke kantor paten. Bahlan dikisahkan bahwa pengacara Bell ada di antrean ke-5, sedangkan pengacara Elisha Gray di urutan ke-39.
Namun demikian, beberapa orang berpandangan bahwa hal itu merupakan kecerobohan pegawai pemerintah. Sebelum tanggal antrean, Gray telah mengumumkan pernyataan resmi temuan itu, sehingga menjadi hal yang harus dihargai di kantor paten agar memberikan haknya terlebih dahulu.