Bandara Filipina Ditutup Pasca-Teror Resorts World Manila

Semua terminal di Bandara Filipina Ninoy Aquino yang berjarak sekitar 1 mil dari resor World Manila ditutup.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Jun 2017, 10:08 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 10:08 WIB
Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup pasca-teror di Resorts World Manila. (Wikimedia)
Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup pasca-teror di Resorts World Manila. (Wikimedia)

Liputan6.com, Manila - Pasca-teror di Resorts World Manila, Filipina pada Kamis tengah malam waktu setempat, 1 Juni 2017, semua terminal di Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup. Demikian disampaikan Robert Echano dari bagian operasional lapangan udara.

Bandara tersebut berjarak sekitar 1 mil dari Resorts World Manila.

"Kemudian bandara kembali beroperasi normal, tetapi dalam kondisi siaga tinggi," kata seorang pejabat bandara seperti dikutip dari CNN, Jumat (2/6/2017).

Di Kota Quezon, Direktur Polisi Metro Manila, Guillermo Eleazar, memerintahkan 12 kantor polisi di kota untuk mendirikan pos-pos pemeriksaan. Langkah tersebut dilakukan guna memaksimalkan pemantauan petugas.

Semua unit patroli disiagakan, unit bermotor taktis Kota Quezon juga dikerahkan untuk mengamankan kota.

Eleazar juga meminta masyarakat tetap tenang dan menahan diri untuk tak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi. Mereka juga diminta untuk lebih waspada.

Resorts World Manila (RMW) juga ditutup paksa setelah laporan adanya ledakan dan tembakan.

Tim buru sergap atau SWAT yang dilengkapi senjata dan jaket antipeluru dikerahkan ke lokasi kejadian. Saksi mata mengatakan, kepulan asap terlihat dari lantai atas.

Sekitar pukul 04.00 waktu setempat, Chief Operating Officer resor, Stephen Reilly mengatakan, polisi menyisir gedung untuk mencari tersangka.

Dikutip dari The Guardian, menurut polisi lokal, setelah terkepung, pelaku memilih menghabiskan nyawanya sendiri.

"Menurut pengamatan kami, pelaku membakar diri. Dia bunuh diri," kata salah seorang petugas, Oscar Albayalde, dalam sebuah wawancara radio.

Namun, Kepala Polisi Filipina, Jenderal Ronald Dela Rosa mengatakan, "Pelaku tewas oleh pasukan kami."

Usai insiden, kelompok pro ISIS di Filipina langsung mengklaim bertanggung jawab. Namun, polisi meragukan pernyataan tersebut. Kepala Kepolisian Filipina itu mengatakan, sejauh ini belum ada bukti konkret bahwa itu adalah aksi terorisme.

"Masih terlalu dini untuk disimpulkan," kata Dela Rosa, seperti dikutip dari media Filipina, Inquirer. Sejauh ini 30 orang dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Berikut detik-detik kepanikan tamu saat pelaku teror menyerbu dan menghujani peluru di Resorts Manila World. 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya