7-7-1550: Cokelat 'Minuman Para Dewa' Diperkenalkan ke Eropa

Populer akan kelezatannya, cokelat memiliki sejarah yang panjang hingga akhirnya terkenal di daerah Eropa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Jul 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 06:00 WIB
Seorang wanita kaum Aztec menghasilkan busa dengan menuangkan cokelat dari satu gelas ke gelas lain (Wikipedia/ Public Domain)
Seorang wanita kaum Aztec menghasilkan busa dengan menuangkan cokelat dari satu gelas ke gelas lain (Wikipedia/ Public Domain)

Liputan6.com, Madrid - Tepat hari ini, 467 tahun yang lalu cokelat diperkenalkan di daratan Eropa. Meski telah dikenal dalam sejumlah peradaban kuno, Benua Biru ini malah ketinggalan dalam urusan kenikmatan cokelat.

Berasal dari Meksiko dan negara-negara lainnya di kawasan Amerika Latin, menurut arkeolog, penanaman kakao (cokelat) pertama kali terjadi pada 1.250 SM.

Diketahui Suku Maya menanam pohon kakao di halaman belakang tempat mereka tinggal untuk diambil buahnya dan dijadikan minuman untuk keperluan upacara dan ritual adat.

Dikutip dari laman Wired.com, Jumat (7/7/2017), memasuki Abad ke-5 masehi, kaum Aztec -- penduduk asli Amerika Tengah mengonsumsi minuman yang dibuat dari buah cokelat yang dibumbui dengan vanila dan cabai.

Saking berharganya biji cokelat pada zaman itu, suku Aztec kerap menjadikannya sebagai alat pembayaran alias mata uang. Misalnya satu ekor kalkun ditukar dengan 100 biji kakao.

Memasuki tahun 1504, seorang penjelajah asal Italia Cristopher Columbus yang kala itu pulang dari Benua Amerika membawa beberapa biji kakao ke Spanyol dari perjalanan keempat dan terakhirnya dari Amerika.

Pada tahun 1519 seorang tokoh asal Spanyol bernama Hernan Cortes yang merupakan penakluk wilayah Meksiko juga pernah membawa biji cokelat ke Spanyol. Kala itu ia mengatakan bahwa cokelat adalah 'minuman para dewa' yang sangat lezat.

Ia juga menggambarkan, secangkir cokelat dapat membuat seorang pria berjalan seharian penuh tanpa makan.

Tak hanya membawa biji kakao, Cortes juga membawa peralatan pembuat bir saat kembali ke Spanyol pada tahun 1528.

Karena kelezatan cokelat, para biarawan Dominikan dari Amerika Latin dibawa ke Spanyol dan memperkenalkan cokelat di tahun 1544.

Kegilaan masyarakat akan minuman cokelat makin menjadi-jadi. Sehingga tanggal 7 Juli 1550 dijadikan sebagai hari cokelat.

Meski sudah menetapkan tanggal tersebut sebagai hari cokelat. Setiap hari masyarakat Spanyol terus mengonsumsi minuman cokelat. Virus cokelat akhirnya menyebar ke wilayah Eropa lainnya melalui para pendeta yang masuk menyiarkan ajarannya melalui tempat-tempat ibadah.

Sajian cokelat panas menjadi sebuah tren bagi bangsawan Prancis di tahun 1660. Sebab salah satu penggemar cokelat, Marie Therese menikahi Raja Louis XIV. Bahkan penghuni Istana Versailles menganggap minuman tersebut adalah afrodisiak atau minuman yang dapat merangsang gairah seksual.

Sementara itu, rumah cokelat pertama dibuka di London pada tahun 1657. Masyarakat Inggris bahkan percaya, jika minuman tersebut adalah salah satu obat untuk menyembuhkan tuberkolusis.

Kepopuleran cokelat semakin berkembang dan mulai menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Majunya teknologi pun mempengaruhi perkembangannya, satu abad kemudian sajian cokelat tak hanya dapat dinikmati dengan cara diminum, melainkan disajikan dalam bentuk padat.

Banyak toko cokelat yang buka dan mulai menjadi makanan favorit semua orang karena rasanya yang sangat manis.

Sementara itu, pada hari yang sama tahun 1981, Presiden AS Ronald Reagan untuk pertama kalinya menunjuk Sandra Day O'Connor sebagai perempuan pertama anggota Mahkamah Agung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya