Liputan6.com, Lansing - Seorang perempuan dinyatakan bersalah setelah menembak suaminya lima kali hingga tewas. Kejahatannya nyaris sempurna. Yang tak disadari pelaku, burung beo peliharaan mereka menjadi saksi kejahatan yang ia lakukan.
Perempuan tersebut, Glenna Duram, menembak suaminya, Martin, di depan burung beo peliharaan mereka pada Mei 2015. Setelah itu, ia menembak dirinya sendiri, namun upaya tersebut gagal.
Baca Juga
Petunjuk muncul, melalui seekor Kakaktua Abu-abu Afrika (Psittacus erithacus) bernama Bud.
Advertisement
Menurut mantan istri Martin, Christina Keller, burung beo itu kemudian mengulang kata "Don't shoot!" -- "Jangan tembak!" -- menirukan apa yang diduga diucapkan Martin.
Meski demikian, burung beo bernama Bud itu tak dilibatkan dalam proses pengadilan. Jaksa menambahkan, bahwa tidak mungkin burung tersebut dipanggil untuk bersaksi selama persidangan.
Setelah bermusyawarah, pengadilan menyatakan bahwa Glenna (49) dinyatakan bersalah karena telah melakukan pembunuh tingkat pertama. Ia akan dijatuhkan hukuman pada bulan depan.
Ibu Martin, Lillian, mengatakan bahwa dirinya 'sakit hati' melihat Glenna terlihat 'tak memiliki emosi' di pengadilan saat bukti kematian anaknya dipresentasikan.
"Ini tidak benar, tidak benar. Dua tahun adalah waktu yang lama untuk menunggu keadilan," ujar Lillian seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/7/2017).
Christina yang saat ini menjadi pemilik Bud, sebelumnya mengatakan bahwa burung beo itu berulang kali mengulang percakapan saat malam pembunuhan itu. Ia mengatakan, hewan tersebut mengakhiri kalimatnya dengan "Don't shoot!".
Orangtua Martin setuju bahwa beo itu telah mendengar percekcokan pasangan tersebut dan mengulang kata-kata terakhir mereka.
"Secara pribadi aku berpikir bahwa ia (Bud) ada di sana, dan ia mengingatnya dan kemudian menirukannya," ujar ayah Martin kepada media lokal.
Lillian pun setuju dengan apa yang dikatakan suaminya. "Burung itu menirukan apa pun, dan ia adalah hewan dengan mulut paling cerewet," ujar dia.
Simak video menarik berikut ini: