'Super Tijn', Bocah Pasien Kanker Ini Menginspirasi Belanda

Bocah Belanda penderita kanker langka menantang orang-orang untuk mengecat kuku-kuku mereka untuk keperluan penggalangan dana.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 27 Jul 2017, 05:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 05:30 WIB
Tijn Kolsteren (0)
Bocah Belanda penderita kanker langka menantang orang-orang untuk mengecat kuku-kuku mereka untuk keperluan penggalangan dana. (Sumber Facebook/Rust zacht - Tijn Kolsteren)

Liputan6.com, Den Haag - Negeri Belanda berduka dengan meninggalnya Tijn Kolsteren, seorang anak lelaki pengidap penyakit mematikan -- yang sebelum kepergiannya berhasil menggalang dana amal senilai jutaan euro.

Bocah itu meraih pencapaian tersebut dengan cara yang unik. Ia menantang orang-orang untuk mengecat kuku-kuku mereka. Sejumlah tokoh bahkan berkenan ikut serta.

Dikutip dari Straits Times pada Rabu (26/7/2017), pengumuman laman Facebook milik Semmy Foundation pada Jumat 7 Juli lalu menyebutkan bahwa Kolsteren meninggal dunia saat tahap akhir masa baru penggalangan dana.

Semmy Foundation adalah yayasan yang mendapat dukungan bocah berusia 6 tahun tersebut.

Pada Mei tahun lalu, Kolsteren mendapat diagnosis kanker otak jenis langka. Ia kemudian menggugah masyarakat melalui tantangan pengecatan kuku-kuku dengan harapan menggalang dana beberapa ratus euro.

Saat itu, melalui laman penggalangan dana, ia mengatakan, "Catlah kuku-kuku mu, lakukan donasi dan kemudian tantang 3 orang temanmu untuk melakukan hal yang sama."

Hanya dalam beberapa hari, tindakannya membantu meraup lebih dari 2,5 juta euro. Sejumlah tokoh masyarakat bahkan ikut serta, misalnya Perdana Menteri Mark Rutted an DJ Armin van Buuren.

Secara keseluruhan, telah terkumpul lebih dari 9 juta euro. Pers Belanda memuji keberanian anak lelaki itu dan menyebutnya sebagai superhero. Ia pun kemudian dikenal dengan julukan "Super Tijn."

Pada April lalu, Paus Francis mengirimkan berkat melalui surat yang dikirimkan dari Vatican City setelah ia diceritakan tentang prakarsa pengecatan kuku tersebut.

Sasaran pencapaian 1 juta euro diraih pada Kamis 6 Juli 2017 malam, demikian menurut laporan media Belanda. Bocah itu meninggal pada Kamis malam itu juga.

Keluarga bocah itu menerima ucapan-ucapan belasungkawa dan tagar #tijn sempat menjadi puncak trending topic Twitter di Belanda.

Perdana Menteri Rutte memujinya sebagai pemberi inspirasi. Rutte mengatakan sebelum kematian bocah itu demikian, "Tijn adalah seorang teladan bagi banyak orang."

 

Saksikan video mengenang Tijn Kolsteren berikut ini:

Penyakit Sangat Langka

Ilustrasi keadaan otak anak penderita kanker batang otak (diffuse intrinsic pontine glioma, DIPG). (Sumber National Cancer Institute/Terese Winslow)

Menurut laporan Dutch News, Super Tijn menjadi sukarelawan kampanye Serious Request di radio 3FM di Breda, Belanda. Uang yang terkumpul dimaksudkan untuk membantu keluarga-keluarga terdampak bencana dan konflik.

Komedian Youp van 't Hek dan pembawa acara Wendy van Dijk memulai kampanye 'Lak door Tijn' bersama Stichting Semmy guna menggalang dana perawatan anak-anak Belanda dengan penyakit yang sama.

Di seluruh Eropa ada sekitar 400 anak setiap tahunnya yang mendapat diagnosa kanker batang otak (diffuse intrinsic pontine glioma, DIPG). Hingga sekarang belum ada penyembuhan untuk kanker jenis tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya