Kelompok Neo-Nazi Pemuja Hitler Beraksi di Australia

Kelompok yang bernama Antipodean Resistance menyebut diri mereka sebagai 'Hitler yang ditunggu-tunggu'.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 09:09 WIB
Neo-Nazi
Ilustrasi Kelompok Neo-Nazi sedang melakukan unjuk rasa. (Sumber Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Tasmania - Kelompok supremasi kulit putih Australia yang mengklaim sebagai 'Hitler yang ditunggu-tunggu' memasang stiker di papan nama universitas di Tasmania sebagai kampanye nasional untuk menyampaikan pesan fasisme mereka.

Poster yang menampilkan swastika, gambar Adolf Hitler, dan ejekan yang bersifat homofobia ditempel di papan nama kampus Universitas Tasmania di Hobart. Demikian seperti dilansir Australianplus, Senin (25/9/2017).

Beberapa materi poster turut menampilkan mengenai tentang tingkat bunuh diri gay dan transgender. Pada poster lain, menampilkan gambar Hitler muda yang berkacamata hitam dengan tulisan "Sosialisme Nasional atau tidak sama sekali!"

Foto dan poster yang dicanangkan oleh kelompok Antipodean Resistance itu dipasang pada malam hari dan diunggah ke akun media sosial Twitter mereka, @NS_Australia.

Antipodean Resistance menyebut diri mereka sebagai 'organisasi pemuda' yang melihat 'negara ini apa adanya, yaitu sakit parah'.

"Bangsa kita lemah dan hancur akibat degenerasi progresif. Penyakit budaya itu telah merampas moralitas kita," kata kelompok itu.

"Hal itu telah meruntuhkan prestasi kulit putih di Dunia Baru (Australia). Tapi kami tidak harus mati dengan sistem itu. Selama ras kami (kulit putih) tetap ada dan keberanian tetap ada di hati orang kulit putih Australia, kami menjaga kemampuan merebut kembali tanah kami -- kami akan lakukan."

Di daringnya, Antipodean Resistance menyatakan bahwa kegiatan penempelan poster itu ditujukan untuk 'menarik perhatian mengenai bagaimana universitas bertanggung jawab mendatangkan ratusan ribu mahasiswa asing setiap tahunnya, yang kemudian menjadi warga negara Australia di akhir studi mereka'.

"Hal itu dilakukan agar universitas mendapatkan uang, dan akibatnya semakin sedikit pekerjaan untuk lulusan universitas yang merupakan penduduk asli Australia," kata kelompok ini.

 

Dikecam oleh Pihak Kampus dan Senator Australia

Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara University of Tasmania at Hobart menyatakan, "isi poster itu mengerikan dan setiap staf atau mahasiswa yang tertekan akibat insiden tersebut dapat mengakses layanan dukungan komprehensif dari institusi."

"Nilai-nilai kami mengikatkan diri pada masyarakat yang adil, beragam dan inklusif," kata juru bicara kampus.

"Isi poster ini mewakili satu pandangan yang sama sekali tidak dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat sipil," tambahnya.

Serikat Universitas Tasmania (TUU) mengatakan pihaknya "mengecam serangan anti-Semit dan homofobia yang dilakukan di kampus Universitas Tasmania oleh kelompok supremasi kulit putih dan kelompok neo-Nazi Antipodean Resistance".

Senator Tasmania, Eric Abetz menyatakan peristiwa itu sebagai sebuah pesan yang menjijikan.

"Poster yang muncul di kampus University of Tasmania dari Antipodean Resistance menjijikkan dan tidak memiliki tempat dalam wacana politik kita," katanya.

"Saya mengutuk tindakan kelompok sosialis nasional ini dengan keras. Saya berharap bahwa setiap poster itu dapat dihapus secepat mungkin untuk menghindari kesulitan bagi mereka yang mungkin melihatnya," katanya.

Media Australia, ABC, memberitakan kelompok tersebut telah melaksanakan kamp radikalisasi di negara bagian Victoria serta di Sunshine Coast, Queensland.

Sebuah website menampilkan foto-foto dari tujuh orang yang memberi salam Nazi sambil memegang bendera Nazi. Identitas mereka dikaburkan dengan gambar tengkorak bertopeng yang ditambahkan secara digital ke foto tersebut.

Kelompok ini menyatakan memiliki "cabang-cabang aktif di setiap negara bagian, sekarang Anda dapat bergabung dari manapun di Australia".

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya