Lembaga Ini Bersedia Menguji IQ Donald Trump

Donald Trump dikabarkan menantang bawahannya Menteri Luar Negeri Rex Tillerson untuk ikut ujian IQ.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 13 Okt 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 20:20 WIB
20170201-Rex Tillerson Resmi Jadi Menteri Luar Negeri AS-Washington
Presiden Donald Trump tersenyum mendengarkan pidato Rex Tillerson setelah dilantik sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) AS di Gedung Putih, Washington, Rabu (1/2). Mantan CEO ExxonMobil itu mendapat suara dukungan 56 berbanding 43 (AP Photo/Carolyn Kaster)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, dalam perselisihan pandangan dengan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, Presiden Donald Trump dilaporkan menantang bawahannya itu untuk mengikuti ujian IQ untuk membuktikan siapa yang lebih cerdas.

Dikutip dari iflscience.com pada Jumat (13/10/2017), sebagaimana dilaporkan oleh The Hill, kelompok American Mensa kemudian ikut menengahi.

Mensa – kelompok beranggotakan orang-orang dengan IQ tinggi – mengatakan pihaknya "dengan senang hati mengadakan ujian bagi Presiden Trump dan Menlu Tillerson."

Charles Brown, direktur komunikasi perkumpulan, menolak apakah pernah ada mantan Presiden yang pernah bergabung dengan kelompok yang cukup ekslusif tersebut.

Namun demikian ia secara samar mengungkapkan bahwa beberapa mantan presiden – termasuk George H.W. Bush, Jimmy Carter, dan Bill Clinton – mungkin pernah ikut ujian serupa di masa muda sehingga mungkin pantas menjadi anggota.

Ketegangan antara Tillerson dan Trump semakin membesar beberapa saat belakangan ini, tapi sepertinya mencapai titik tertingginya ketika dikait-kaitkan dengan IQ.

Setelah adanya laporan NBC News yang menduga Menteri Luar Negeri itu menyebut Trump sebagai "si bodoh" dalam suasana privat, sang Presiden kemudian diwawancarai oleh Forbes dan mengungkapkan hal tersebut.

"Menurut saya itu berita bohong. Tapi jika dia memang bilang begitu, menurut saya kita harus membandingkan IQ," ucapnya kepada majalah tersebut.

"Dan saya bisa bilang siapa yang akan unggul."

Trump sepertinya terus terobsesi dengan IQ nya, padahal angka itu berubah terus seiring berjalannya waktu. (Sumber Twitter/@realDonaldTrump)

Trump sepertinya terus terobsesi dengan IQ nya, padahal angka itu berubah terus seiring berjalannya waktu.

Perolehan IQ juga merupakan pengukuran terbatas untuk kecerdasan, tapi Trump sering menggembar-gemborkan kecerdasannya tanpa pernah menyebutkan angkanya.

Sebagai contoh, pada 2013, ia menantang Mark Cuban yang sering melontarkan kritik terhadapnya.

Trump juga pernah menyebut mantan calon presiden Jeb Bush sebagai seseorang yang "tidak punya IQ…sama dengan saudara lelakinya."

Dalam beberapa kesempatan ia tampak kesal dengan anggapan bahwa mantan Presiden Obama memiliki IQ yang lebih tinggi.

Padahal, seorang jenius seperti Stephen Hawking yang pada 2004 ditanyai oleh New York Times tentang IQ-nya, menjawab bahwa "orang-orang yang sesumbar tentang IQ-nya adalah para pecundang."

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya