Liputan6.com, Washington, DC - Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah memberikan persetujuan pada proyek yang dikerjakan sebuah perusahaan bioteknologi berbasis di Kentucky.
Firma bioteknologi MosquitoMate mendapat persetujuan dari EPA untuk melepaskan nyamuk jantan pembawa bakteri infeksi di sejumlah wilayah di 20 negara bagian AS. Demikian seperti dikutip dari Quartz, Rabu (8/11/2017).
Baca Juga
Nyamuk hasil rekayasa sains laboratorium MosquitoMate itu disebut "nyamuk ZAP jantan" yang diinfeksi dengan bakteri Wolbachia secara sengaja.
Advertisement
Wolbachia merupakan bakteri alami yang ditemukan pada banyak serangga, terkecuali nyamuk jenis Aedes aegypti, pembawa virus yang menyebabkan sejumlah penyakit, seperti Yellow Fever, Dengue (DBD), dan Zika.
Dengan demikian, tujuan proyek kolaborasi MosquitoMate dan EPA itu adalah memanfaatkan nyamuk ZAP jantan sebagai "senjata" bio-pestisida untuk menumpas nyamuk Aedes aegypti di sejumlah negara bagian di AS.
Saat dilepas ke ekosistem, nyamuk ZAP jantan yang terinfeksi Wolbachia diharapkan akan kawin dengan nyamuk betina sehat -- termasuk jenis Aedes aegypti.
Setelah kawin, nyamuk betina sehat akan ikut terinfeksi bakteri Wolbcahia yang dibawa pejantan. Kemudian, infeksi itu akan menyebabkan telur yang dihasilkan oleh para nyamuk betina gagal menetas dan tewas.
Jika bakteri itu tersebar secara luas pada populasi nyamuk dalam suatu ekosistem, hasilnya adalah penurunan populasi serangga bersayap itu di sebuah wilayah.
Selain itu, seperti dikutip dari Quartz, potensi nyamuk pembawa bakteri Wolbachia untuk menginfeksi manusia adalah sangat kecil. Dengan begitu, mungkin, proyek bio-pestisida itu akan memenuhi capaian secara efektif dengan kerugian yang minimal.
Â
Dilepas ke 20 Negara Bagian AS
Seperti dikutip dari Quartz, EPA telah mendaftarkan proyek nyamuk ZAP dalam katalog bio-pestisida pada 3 November lalu.
Nyamuk itu memiliki lisensi perizinan selama lima tahun untuk dijual ke 20 negara bagian AS, dimulai dari Lexington (Kentucky), Nashville (Texas), Negara Bagian New York, Florida, hingga California. Ibu Kota AS Washington juga akan menjadi area target penjualan.
Stephen Dobson, entomolog sekaligus CEO MosquitoMate, mengatakan, perusahaannya dapat mulai menjual nyamuk ZAP jantan pada musim panas mendatang.
Penjualan itu akan dilakukan menggunakan skema kontrak dengan badan pemerintah atau langsung ke pemilik rumah.
Menurut Quartz, negara lain telah menggunakan nyamuk sebagai bio-pestisida guna menekan populasi serangga hama penyebab sejumlah penyakit mematikan itu.
Tahun lalu, di Guangzhou, China, para ilmuwan menggunakan metode serupa untuk mengendalikan populasi serangga dengan membangun pabrik yang menghasilkan jutaan nyamuk jantan terinfeksi Wolbachia .
Brasil juga melaksanakan proyek bio-pestisida yang hampir mirip dalam kampanyenya melawan virus Zika. Perbedaannya hanya pada jenis nyamuk yang digunakan dan metode rekayasa genetika yang diterapkan.
Advertisement