Kopi Indonesia Jadi Primadona di Selandia Baru

Jumlah warung kopi per kapita di Wellington melebihi di New York. Penikmat kopinya sangat kritis.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2017, 17:02 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 17:02 WIB
Sebagai konsumen kopi, Selandia Baru mengimpor 12 ribu ton kopi per tahun dari berbagai negara (KBRI Wellington)
Sebagai konsumen kopi, Selandia Baru mengimpor 12 ribu ton kopi per tahun dari berbagai negara (KBRI Wellington)

Liputan6.com, Wellington - New Zealand Indonesia Association (NZIA) menggelar uji rasa kopi (coffee cupping) untuk para anggotanya di KBRI Wellington.

Dilansir dari Kemlu.go.id, Minggu (19/11/2017), kopi dari negara Kolombia, Rwanda, Guatemala dan Indonesia yang menjadi andalan disajikan untuk dinilai dalam bentuk blind test kepada 30 penikmat kopi yang hadir.

Dua coffee educator profesional, khusus didatangkan untuk memimpin coffee cupping.

Setelah semua kopi dicoba, mereka diminta untuk menilai. Kopi arabika dari Jawa Barat paling disukai cita rasanya mengalahkan kopi dari Kolombia, Rwanda dan Guatemala -- tiga negara ini dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas.

Menurut Sarah Lindquist, salah seorang coffee educator, kopi Jawa Barat menyajikan aroma dan body yang paling pas. Tidak aneh jika penikmat kopi lebih menyukai kopi ini.

Wellington dalam delapan tahun terakhir ini menjelma sebagai kota kopi dunia. Jumlah Roaster dan Barista meningkat tajam.

Jumlah warung kopi per kapita di Wellington melebihi di New York. Penikmat kopinya sangat kritis.

Mereka hanya mengonsumsi kopi terbaik dari berbagai belahan dunia. Kesempatan ini tentu saja digunakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan berbagai kopi dari Indonesia antara lain dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

Data tahun 2016 menyebutkan, Indonesia mengekspor 412 ribu ton kopi per tahun ke dunia dengan nilai 1,1 miliar dollar AS.

Posisi itu menempatkan Indonesia di urutan keempat setelah Brasil, Kolombia, dan Vietnam sebagai ekportir kopi terbesar.

Sebagai konsumen kopi, Selandia Baru mengimpor 12 ribu ton kopi per tahun dari berbagai negara. Dari Indonesia tercatat 472 ton per tahun nya.

​Selain kopi dari Jawa Barat, karena aromanya yang harum, kopi Mandailing saat ini banyak digunakan di Selandia Baru sebagai pencampur.

Dubes RI untuk Wellington, Tantowi sangat yakin ke depan Indonesia akan dikenal dunia lewat kopi. Menurutnya, kopi akan segera menjadi salah satu ikon Indonesia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya