Liputan6.com, New York - Sekitar 100 juta orang tengah menghadapi tantangan baru terkait badai salju yang membuat beku sebagian besar wilayah pantai Timur Amerika Serikat (AS). Hingga Sabtu 6 Januari 2018, suhu terdingin tercatat di Gunung Washington di negara bagian New Hampshire, yakni mendekati minus 73 derajat celcius. Catatan itu kian memperkuat posisi gunung berapi tersebut sebagai tempat terdingin di muka bumi.
Sementara itu, suhu minus 18 derajat celcius dan hembusan angin bersuhu minus 30 derajat melanda kota Burlington di negara bagian Vermont sejak Jumat lalu.
Di waktu yang sama, sebagian wilayah negara bagian Connecticut mengalami hembusan angin bersuhu minus 28 derajat celcius. Padahal temperatur udara sesungguhnya berada di kisaran minus 23 derajat celcius. Demikian seperti dikutip dari Time, Minggu (7/1/2017)
Advertisement
Baca Juga
Badai salju juga terjadi di kota-kota besar Pantai Timur, seperti New York, Philadelphia, New Jersey, dan Boston. Rata-rata suhu di sana berkisar di minus 22 derajat celcius. Meskipun terdengar lebih hangat, faktanya hembusan angin rata-rata berada jauh di bawah suhu temperatur sesungguhnya, yakni berkisar di minus 25 derajat celcius.
"Cuaca begitu dingin. Mobil saya terasa seperti kotak es, padahal saya telah menaikkan suhu penghangat ke titik tertinggi," ujar Jullie Williams, salah seorang warga kota New Jersey.
Di negara bagian Rhode Island, sebagian rumah sakit menyatakan status siaga tekait suhu ekstrem yang diikuti oleh hembusan angin beku. Kapasitas maksimal penghangat pun tidak cukup memenuhi kebutuhan para pasien di dalamnya.
Dilaporkan oleh Dinas Kesehatan setempat, sebanyak 40 orang mengalami gangguan kesehatan serius akibat cuaca ekstrem, seperti serangan jantung, darah beku, radang musim dingin, dan lain sebagainya. Suhu ekstrem juga menyebabkan turunnya salju hingga ketebalan 35 cm di atas permukaan tanah.
Bom Siklon Lumpuhkan Aktivitas Warga Pantai Timur AS
Cuaca ekstrem akibat serangan 'siklon bom' tersebut membuat kekacauan di berbagai sektor. Sebanyak hampir 35 persen jalanan kota Boston tertutup saju sangat tebal sehingga menghambat mobilitas warga.
Di New York, jarak pandang dari dan menuju Manhattan berkali-kali kabur lantaran hembusan angin kencang yang membawa butiran salju turut mengakibatkan kabut yang cukup tebal.
Sementara itu, beberapa destinasi wisata ski di negara bagian Vermont menutup sementara seluruh resor hingga waktu yang belum ditentukan.
Di negara bagian Maine, beberapa kawasan di pesisir timur laut mengalami gangguan distribus air bersih yang disebabkan bocornya pipa akibat tekanan suhu ekstrem. Akibatnya beberapa titik mengalami beku sehingga menghambat jalur distribusi air bersih menuju rumah-rumah warga.
Advertisement