Liputan6.com, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara dipastikan berpartisipasi dalam ajang Olimpiade 2018 di PeyongChang. Namun, hanya duet atlet ski indah andalannya, Kim Ju-sik dan Ryom Tae-ok, yang memukau publik dunia sejak akhir 2017 lalu berpartisipasi dalam ajang olahraga itu.Â
Dilansir dari laman BBC pada Selasa (16/1/2017), Korut sejatinya telah cukup banyak berpartisipasi di ajang olimpiade, baik pada musim panas maupun musim dingin.
Advertisement
Baca Juga
Tercatat di ajang olimpiade panas terakhir yang digelar di kota Rio De Janeiro pada 2016 lalu, Korut berhasil meraih tujuh medali, termasuk di dalamnya dua medali emas.
Bahkan, sepanjang sejarah penyelenggaraan olimpiade musim panas, Korut berhasil mengungguli beberapa negara besar, seperti India dan Nigeria, dalam total raihan medali, yakni sebanyak 54.
Mayoritas total raihan medali Korut selama ini berasal dari cabang olahraga angkat beban. Para atlet cabang olahraga ini juga tercatat menyumbang catatan tiga rekor dunia dan dua rekor olimpiade.
Â
Â
Tim Sepak Bola Wanita Korut Disegani di Dunia
Selain itu, Korut juga termasuk unggul di cabang olahraga sepak bola wanita. Terbukti saat ini, FIFA menempatkannya di peringkat 11 dunia. Meskipun tidak lolos pada kualifikasi Piala Dunia 2019, tim sepak bola wanita Korut berhasil memenangi Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Timur pada Desember 2017.
Setahun sebelumnya, Korut juga berhasil memenangi Piala Dunia U-20 untuk kategori sepak bola wanita.
Sayangnya, klub sepak bola pria Korut sejauh ini tercatat hanya mengikuti dua ajang Piala Dunia. Oleh FIFA, peringkat globalnya pun berada di bawah, yakni di posisi 126.
Catatan positif klub sepak bola pria Korut hanya terjadi pada Piala Dunia 1966 silam di Inggris, yakni berhasil mencapai babak perempat final. Namun, setidaknya pada 2010 lalu, tim sepak bola pria Korut tampil cukup baik, meskipun kalah 1-2 atas Brasil.
Advertisement
Pemerintah Korut Menjadikan Taekwondo Sebagai 'Anak Emas'
Khalayak menduga Korut akan menurunkan atlet taekwondo di ajang Olimpiade Musim Dingin 2018 nanti. Dugaan ini didasarkan pada fakta bahwa cabang olahraga taekwondo merupakan salah satu yang diunggulkan oleh pemerintah Korut.
Sayangnya, aliran taekwondo yang dianut oleh Korut hanya diakui oleh Federasi Taekwon-Do Internasional, bukan oleh panitia olimpiade maupun Korea Selatan.
Meskipun begitu, atlet taekwondo Korut telah menorehkan prestasi yang tidak bisa dianggap remeh. Pada sebuah kompetisi taekwondo internasional yang belum lama ini digelar di Pyongyang, Korut berhasil memboyong 22 medali emas, dan hanya bisa dikejar oleh Rusia di belakangnya, yang mendapat 7 medali emas.
Menurut sejarawan taekwondo George Vitale, pemerintah Korut menaruh perhatian besar pada pencarian bibit atlet sejak dini. Anak-anak yang terpilih kemudian dimasukkan ke dalam sekolah olahraga khusus, yang salah satunya mengajarkan cabang olahraga taekwondo secara lengkap.
Hal ini tidak lain berkaitan dengan kebijakan pemerintah Korut yang menganjurkan warganya membekali diri dengan olahraga bela diri, seperti tinju, taekwondo, dan keahlian menggunakan senapan.