Liputan6.com, Bukares - Pangkalan militer NATO yang dibangun Amerika Serikat di Deveselu, Rumania selatan, menghadapi musuh yang tidak diduga, yaitu kawanan domba.
Pejabat mengatakan, gerombolan domba tersebut terlihat asik makan rumput di dekat pagar pangkalan NATO dan mengganggu sistem alarm keamanan.
Baca Juga
Kementerian Pertahanan Rumania bahkan kesulitan untuk mengatasi problematika tersebut. Mereka berupaya keras membujuk seorang petani setempat untuk menjauhkan domba-domba.
Advertisement
Pangkalan yang dibangun dengan biaya US$ 800 juta itu digunakan untuk mencegah serangan misil balistik terhadap anggota Persekutuan NATO.
Pangkalan NATO diresmikan dengan upacara militer bulan Mei 2016, namun beberapa tahun sebelum pangkalan dibangun, seorang petani dari Desa Stoenesti membeli tanah dekat pangkalan.
Ia lalu memanfaatkan lahan itu untuk menggembala domba ternaknya.
Para pejabat AS di Rumania menegaskan kepada jajaran mereka bahwa membiarkan domba berkeliaran beberapa meter dari pagar pangkalan NATO bisa mengganggu keamanan.
"Hewan-hewan itu mengganggu sistem alarm keamanan. Domba tidak seperti manusia. Hewan tidak menghormati peraturan dan bergerak di luar batas yang ditentukan, masuk ke bagian-bagian yang penuh sensor, menyentuh pagar dan memicu sistem alarm," ujar Walikota Stoenesti Alexander Damian, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (17/1/2018).
NATO Versus Petani Bandel
Tetapi petani pemilik lahan tidak mau memindahkan dombanya.
Pihak berwenang Rumania menyebut, petani itu justru membangun kandang hewan tanpa izin.
Atas ulahnya, pihak berwenang memintanya untuk membongkar kandang itu. Si petani mengancam akan menuntut ganti rugi lebih dari US$20 ribu jika kandang dombanya dibongkar.
"Kami membuat beberapa komitmen dalam perjanjian dengan pihak Amerika Serikat. Kami tidak tahu pria pemilik kandang domba itu begitu bandel dan tidak mau pergi, sedangkan komitmen dan perjanjian internasional harus dihormati," tambah Damian.
Kasus itu beralih menjadi pertarungan hukum yang sudah terjadi lebih tiga tahun, antara Kementerian Pertahanan Rumania dan petani tersebut, bahkan sampai ke Mahkamah Tinggi Rumania.
Penduduk Stoenesti enggan mengkritisi tetangga mereka.
Russia diketahui menentang keras adanya pangkalan NATO dekat perbatasannya, namun untuk sekarang ini hewan berbulu tebal dan ikal itulah yang lebih mengancam pangkalan NATO di Rumania.
Advertisement