Inilah Peluang Pasar Produk Indonesia di Sektor Perhotelan Peru

Seiring dengan pertumbuhan jumlah wisatawan asing di Peru dalam empat tahun terakhir, investasi pada sektor perhotelan juga turut meningkat melalui pembukaan hotel-hotel baru di daerah tujuan wisata utama.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2018, 15:30 WIB
Seiring dengan pertumbuhan jumlah wisatawan asing di Peru dalam empat tahun terakhir, investasi pada sektor perhotelan juga turut meningkat melalui pembukaan hotel-hotel baru di daerah tujuan wisata utama Peru (KBRI Lima)
Seiring dengan pertumbuhan jumlah wisatawan asing di Peru dalam empat tahun terakhir, investasi pada sektor perhotelan juga turut meningkat melalui pembukaan hotel-hotel baru di daerah tujuan wisata utama Peru (KBRI Lima)

Liputan6.com, Lima - Peru sejak lama dikenal sebagai tujuan wisatawan asing yang menawarkan paduan unik antara peninggalan kebudayaan suku Inca, keanekaragaman hayati yang masih terjaga, dengan sentuhan modern fasilitas dan prasarana pariwisata.

Seiring dengan pertumbuhan jumlah wisatawan asing di Peru dalam empat tahun terakhir, yang tumbuh dari 3,2 juta orang menjadi 4 juta orang dalam rentang waktu 2014-2017, investasi pada sektor perhotelan juga turut meningkat melalui pembukaan hotel-hotel baru di daerah tujuan wisata utama Peru, seperti Cusco, Iquitos, dan tentu saja kota Lima.

Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Minggu (22/7/2018), mencermati peluang terse​but, Dubes LBBP RI Lima, Ibu Marina Estella Anwar Bey, berkesempatan melakukan pertemuan dengan Luigi Mottura Pelosi, pemilik bisnis supplier kebutuhan hotel dengan merek "Todo Para Hoteles Peru", pada Juli 2018.

Perusahaan tersebut merupakan mitra dari sejumlah hotel besar di Peru, antara lain: Belmond Hotel, Delfines, Inkaterra, dan Aqua Expeditions, yang memiliki jaringan hotel di berbagai lokasi tujuan wisata Peru.

Pada pertemuan tersebut, diakui oleh Luigi bahwa model bisnis perusahaannya terinspirasi dari situs belanja online asal Amerika Serikat, Amazon, yang menganut supply chain management modern dengan cara menggandeng beberapa perusahaan sebagai pendukungnya, seperti pengelola website, gudang penyimpanan, logistik, dan jasa pengiriman barang.

Model bisnis ini merupakan yang pertama kali di Peru dan sejak berdiri tahun 2016 telah menarik minat hingga 370 hotel di Peru. Adapun perlengkapan hotel yang ditawarkan antara lain: amenities (sabun, sampo, krim pelembut), peralatan kamar mandi, furnitur kamar, snack bar, dan perlengkapan pembersih hotel.

Seluruhnya aktivitas telah terhubung secara online sehingga bisnis perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Kenalkan Produk dalam Negeri

Arroz  Tapado
Dengan cita rasa khas Indonesia, JW Marriott Hotel Jakarta siap memanjakan lidah Anda dengan hidangan khas Peru (Liputan6/pool/JW Marriott Jakarta)

Peluang bisnis tersebut ingin ditangkap oleh Duta Besar RI Lima dengan memperkenalkan produk-produk asal Indonesia yang dapat menjadi substitusi maupun pelengkap dari lini produk yang dijual oleh Todo Para Hoteles.

Selain itu, disampaikan juga bahwa Indonesia telah memiliki produk-produk amenities ramah lingkungan yang telah berstandar internasional, yang selama ini banyak diimpor dari Italia atau Prancis.

Di samping itu, produk perlengkapan hotel lainnya seperti makanan ringan, minuman seperti teh atau kopi, hingga furnitur kamar, banyak digunakan juga oleh jaringan hotel internasional yang ada di Indonesia.

"Untuk itu kami mengundang Luigi untuk menghadiri Trade Expo Indonesia 2018 pada bulan Oktober mendatang agar dapat melihat langsung produk-produk ramah lingkungan buatan Indonesia", ungkap Dubes Marina.

Pada akhir pertemuan, Luigi mengundang perusahaan di Indonesia -- khususnya yang bergerak di sektor perlengkapan hotel -- untuk bermitra dengan Todo Para Hoteles dalam memasarkan produk-produk unggulannya kepada jaringan bisnis yang dimilikinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya