Donald Trump Umumkan Penasihatnya Hengkang dari Gedung Putih, Mundur atau Dipecat?

Donald Trump menyatakan bahwa penasihat senior Gedung Putih, Don McGahn, mundur dari kursi jabatannya pada Musim Gugur tahun ini.

oleh Afra Augesti diperbarui 31 Agu 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 13:05 WIB
Penasihat Senior Gedung Putih Don McGahn
Don McGahn saat berbicara di Conservative Political Action Conference yang disponsori oleh American Conservative Union, 22 Februari 2018. (Sipa via AP Photo / Michael Brochstein)

Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump, melalui akun Twitter @realDonaldTrump, pada 29 Agustus kemarin mengumumkan bahwa penasihat senior Gedung Putih, Donald F. McGahn II, akan berhenti dari jabatannya pada Musim Gugur tahun ini. Demikian seperti dikutip dari The New York Times, Kamis 30 Agustus 2018.

Pernyataan Trump tersebut menimbulkan sejumlah tanda tanya besar, apakah penasihatnya itu telah dipecat olehnya?

Menurut sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, Gedung Putih tidak menyukai pria yang akrab disapa Don McGahn itu, karena ia terlibat dalam penyelidikan terkait tuduhan intervensi Rusia, ketika pemilu Amerika Serikat tahun 2016.

Don McGahn menjadi saksi kunci dalam penyelidikan tersebut. Selama 9 bulan terakhir, McGahn telah memberikan 30 jam kesaksian dan setidaknya tiga kali diwawancara.

Sumber itu juga menambahkan, McGahn sudah lama berniat ingin meninggalkan Gedung Putih suatu saat nanti, meski tahap penyelidikan telah mencapai fase kritis dan pengawasan hukum terhadap presiden telah meningkat.

Akan tetapi, McGahn belum membahasnya dengan Donald Trump dan ia sangat terkejut ketika mengetahui cuitan Orang Nomor Satu di Amerika Serikat itu.

Pernyataan yang diunggah Trump di Twitter tampaknya merupakan tanggapan langsung terhadap sebuah pengakuan yang menyebut, McGahn telah bekerja sama dengan penasihat khusus Robert S. Mueller III.

Penyelidikan Mueller mengenai tuduhan Rusia yang mengintervensi pemilu AS 2016 dianggap telah mencoreng pemerintahan Trump.

Tetapi pada Rabu sore kemarin di Gedung Putih, Trump memuji McGahn dan mengatakan, McGahn tidak perlu khawatir kalau ia salah bicara saat memberikan kesaksian.

"Saya tidak harus menyadarinya," ucap Trump yang juga pebisnis. "Kami melakukan semuanya dengan benar. Kami melakukan segalanya berdasarkan aturan dan Don adalah pria yang luar biasa."

"Saya telah bekerja bersama Don dalam waktu yang lama dan saya benar-benar menghargai kinerjanya!" lanjut Trump.

Hubungan antara presiden dan McGahn menjadi 'panas' sejak McGahn dianggap gagal untuk menghentikan pengunduran diri Jaksa Agung Jeff Sessions setahun lalu. Setelah sempat mereda, Trump dan McGahn kembali bentrok pada Juni tahun ini, setelah Trump meminta McGahn untuk memecat Mueller.

Donald Trump akhirnya mengalah setelah McGahn mengancam akan mengundurkan diri, ketimbang menjalankan perintah presiden.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesabaran Sudah Habis

Donald Trump menggelar konferensi pers setelah pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un di Singapura (AP/Wong Maye)
Donald Trump menggelar konferensi pers setelah pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un di Singapura (AP/Wong Maye)

Don McGahn adalah pengacara ternama di Washington, D.C., yang selalu bisa diandalkan, bahakan oleh Presiden Trump sejak awal kampanye presiden pada Juli 2015. Ia mengelola berbagai tantangan hukum selama pemilu, membantu transisi kepresidenan dan membantu Gedung Putih dalam pengurusan hukum.

Kini McGahn justru mundur dari posisinya. Hilangnya McGahn dari pemerintahan Amerika Serikat sekarang dinilai membuat Trump sangat kocar-kacir. Terlebih banyak pihak yang menganggap bahwa kesabaran McGahn sudah berujung.

Meski demikian, ada rumor yang menyebut kalau Trump tidak puas dengan cara McGahn saat menangani investigasi skandal Rusia, termasuk perselisihan tentang pemecatan Robert Mueller dan apakah presiden harus mengampuni mantan ketua tim kampanyenya Paul Manafort.

Pengunduran diri McGahn juga disebut akan semakin memanaskan konflik dalam pemerintahan Trump, terlebih McGahn adalah 'tangan kanan' Donald Trump untuk menangani berbagai kasus hukum yang menimpanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya