Teroris Bersenjata Serang Parade Militer di Iran, ISIS Pelakunya?

Sekelompok pria bersenjata menyerang parade militer yang berlangsung di Kota Ahvaz, Iran pada Sabtu 23 September 2018.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 22 Sep 2018, 14:04 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2018, 14:04 WIB
Ilustrasi ISIS
Kelompok diduga ISIS serang parade militer di Iran (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Ahvaz - Sekelompok pria bersenjata menyerang parade militer yang berlangsung di Kota Ahvaz, Iran pada Sabtu 23 September 2018. Sejumlah orang tewas dan luka-luka.

Menurut laporan stasiun televisi milik pemerintah, seperti dikutip dari Arab News, para pelaku diduga sebagai 'kelompok bersenjata Takifiri' -- istilah yang sebelumnya digunakan untuk mendeskripsikan Daesh atau ISIS.

"Tembakan dimulai dari bagian belakang stand selama parade. Sejumlah orang tewas dan terluka," demikian dilaporkan koresponden Press TV.

Laporan lain menyebut, penembakan berlangsung selama 10 menit. Diawali dari taman di dekat lokasi parade.

"Para pelaku menggunakan seragam militer," demikian seperti dikutip dari Sputnik News.

Parade militer diadakan untuk memperingati awal konflik bersenjata antara Iran dan Irak.

Rekaman dari lokasi kejadian menggambarkan situasi pasca-penyerangan, di mana sejumlah paramedis terlihat menangani seorang berseragam militer yang tergeletak di tanah.

Sementara, sejumlah personel angkatan bersenjata saling berteriak di depan apa yang terlihat seperti tenda atau stand untuk menyaksikan parade. Panik tak terelakkan.

Serangan kali ini terjadi setelah aksi teror terkoordinasi yang dilancarkan Daesh pada 7 Juni 2017 yang dilancarkan ke parlemen dan 'situs keramat' Ayatollah Ruhollah Khomeini di Tehran.

Kala itu, serangan tersebut adalah satu-satunya yang dilancarkan kelompok ekstremis di wilayah Iran -- negara yang terlibat dalam pertempuran di Iran dan Suriah.

 

Saksikan video terkait serangan teror di Iran:

Militan Juga Pernah Menyerbu Parlemen

Polisi menuju lokasi teror Iran. (AP)
Polisi menuju lokasi teror Iran. (AP)

Sebelumnya, sekitar 18 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan yang dilancarkan pada 2017. Kala itu, kelompok bersenjata yang menenteng senapan Kalashnikov atau AK dan membawa bahan peledak menyerbu kompleks parlemen di mana sidang legislatif sedang berlangsung.

Para pelaku menyamar dengan mengenakan pakaian perempuan. Insiden kali itu diwarnai pengepungan.

Sementara itu, orang-orang bersenjata dan pembom bunuh diri juga menyerang area di luar makam Khomeini di pinggiran Tehran.

Khomeini pada 1979 memimpih Revolusi Islam yang menggulingkan Shah yang didukung Barat. Ia kemudian menjadi pemimpin tertinggi pertama Iran sampai kematiannya pada tahun 1989.

Serangan Sabtu ini mengejutkan Iran, yang berhasil menghindar dari serangan militan dalam beberapa dasawarsa setelah kerusuhan yang mewarnai Revolusi Islam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya