Liputan6.com, Chicago - Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di Amerika Utara, terutama di sebagian besar wilayah Midwest, Amerika Serikat (AS), dilaporkan lebih dingin dari Antartika. Hal itu disebabkan oleh hembusan angin yang tidak biasa dari arah Kutub Utara, atau lazim disebut polar vortex.
Di Chicago, cuaca ekstrem dilaporkan membuat suhu kota itu mencapai minus 30 derajat Celsius, dan membuat beberapa sungai yang melintasinya membeku.
Bahkan di negara bagian North Dakota, suhu udara dilaporkan sebagai yang terendah dalam sejarah setempat, yakni mencapai minus 37 derajat Celsius.
Advertisement
Baca Juga
Menurut ilmuwan, sebagaimana dikutip dari Mentalfloss.com pada Kamis (31/1/2019), polar vortex dapat mendorong udara dingin langsung dari tundra Arktik ke daerah yang lebih beriklim, sehingga menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah yang dilewatinya.
Polar vortex pada dasarnya adalah badai atau topan Arktik. NASA mendefinisikan kondisi ini sebagai "tekanan udara rendah yang berputar dan terus-menerus, biasanya ditemukan di kutub Utara dan Selatan".
Sebagai sebuah fenomena musim dingin, pusaran angin ini berkembang ketika Matahari terbenam di atas kutub, yang kemudian memicu kondisi cuaca ekstrem. Hal ini terjadi di troposfer tengah dan atas, serta stratosfer, yakni kira-kira antara enam hingga 31 mil (setara 9,6 hingga 49.8 kilometer) di atas permukaan Bumi.
Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut adalah lima fakta mencengangakan tentang polar vortex yang membuat AS membeku.
Â
Simak video pilihan berikut:
1. Jarang Melanda Wilayah AS dalam Skala Besar
Di belahan Bumi utara, pusaran angin kutub bergerak ke arah yang berlawanan. Biasanya, hembusannya mengarah wilayah Kanada, tetapi menurut NBC News, polar vortex dapat pindah ke AS yang bersebelahan, karena cuaca hangat di Greenland atau Alaska --yang memaksa udara lebih dingin bergerak ke selatan-- atau pola cuaca lainnya
Fenomena polar vortex, faktanya, memang kerap terjadi di wilayah Amerika Utara, namun umumnya hanya terjadi di pantai timur Negeri Paman Sam.
Tahun lalu, cuaca ekstrem tersebut membuat puluhan ekor hiu terdampar dalam kondisi beku di pesisir Cape Cod, negara bagian Massachusetts. Bahkan, petugas kebun binatang di Boston, kala itu, memutuskan untuk membawa kelompok penguin ke dalam ruangan untuk kehangatan (spesies ini hidup di pulau-pulau di utara Antartika dan tidak terbiasa dengan suhu dingin yang ekstrem).
Advertisement
2. Sebagian Wilayah Kanada Lebih Dingin dari Mars
Pada satu titik, beberapa wilayah di Kanada diketahui lebih dingin daripada suhu di permukaan Mars.
Menurut NASA, suhu harian di permukaan Mars berkisar dari minus 25 hingga minus 31 Celsius, lapor catatan terakhir pada 21 Desember 2018.
Beberapa wilayah yang mengalami kondisi suhu udara paling ekstrem adalah:
- Winnipeg: Minus 37 derajat Celsius
- Manitoba: Minus 40 derajat Celsius
- Saskatoon: Minus 36,8 derajat Celsius
3. Sebagian Besar AS Mengalami Penurunan Suhu Tidak Biasa
Dari seluruh negara bagian AS, kecuali Hawaii, memiliki setidaknya satu wilayah yang berada di bawah titik beku.
Situs berita The Telegraph melaporkan bahwa "seluruh 49 negara bagian AS mencatat suhu di bawah titik beku pada hari Selasa (7 Januari).
Bahkan, turut dilaporkan bahwa pancaran sinar matahari turun di bawah nol, yang berarti kondisi awang cenderung kelabu.
Advertisement
4. Banyak Penerbangan Dibatalkan di Chicago Karena Bahan Bakar Membeku
Pesawat-pesawat di Chicago terpaksa gagal terbang karena bahan bakar jet membeku. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi pada 2014 lalu, ketika polar vortex menyebabkan ratusan jadwal penerbangan dari dan ke kota terbesar di negara bagian Illinois itu tertunda selama tiga hari.
5. Memiliki Tanda Pagar Sendiri
Layanan Cuaca Nasional AS bahkan menciptakan tanda pagar (tagar) khusus untuk fenomena polar vortex, yakni #Chiberia. Ini adalah akronimi dari penggabungan kata Chicago dan Siberia.
Tagar tersebut digunakan untuk mengumpulkan informasi, termasuk keluhan, dari masyarakat melalui unggahan di media sosial.
Advertisement