Trump Sebut Senjata Nuklir Bikin Korea Utara Tak Punya Masa Depan Ekonomi

Donald Trump mengatakan, Korea Utara tidak memiliki masa depan ekonomi dengan tetap mempertahankan senjata nuklir.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 07:00 WIB
Donald Trump dan Kim Jong-Un Gagal Capai Kesepakatan
Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan usai konferensi pers KTT AS-Korea Utara kedua di Hanoi, Vietnam (28/2). KTT nuklir antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan. (AFP Photo/Saul Loeb)

Liputan6.com, Maryland - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Sabtu 2 Maret 2019 bahwa Korea Utara tidak memiliki masa depan ekonomi dengan tetap mempertahankan senjata nuklir.

"Korea Utara punya masa depan ekonomi yang brilian dan luar biasa jika membuat kesepakatan, tetapi mereka tidak memiliki masa depan ekonomi jika mereka memiliki senjata nuklir," kata Trump di Konferensi Aksi Politik Konservatif di Maryland pada 2 Maret 2019 waktu lokal, seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/3/2019).

Ia menambahkan hubungan dengan Korea Utara tampak "sangat, sangat, sangat kuat."

Di Vietnam pekan ini, pertemuan kedua antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berakhir tanpa mencapai kesepakatan mengenai pencabutan sanksi terhadap Korea Utara jika negara itu menghentikan program nuklirnya.

AS dan Korea Utara telah mengatakan mereka bermaksud melanjutkan pembicaraan, tetapi waktunya kapan belum dibahas khusus.

 

Simak video pilihan berikut:

AS dan Korsel Sepakat Setop Latihan Militer Bersama, Demi Korut?

Donald Trump dan Kim Jong-Un Gagal Capai Kesepakatan
Presiden AS Donald Trump mengacungan jempol usai konferensi pers KTT AS-Korea Utara kedua di Hanoi, Vietnam (28/2). KTT nuklir antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan. (AFP Photo/Saul Loeb)

Amerika Serikat dan Korea Selatan telah mengonfirmasi rencana untuk mengakhiri latihan militer bersama skala besar di tengah upaya untuk mencairkan hubungan dengan Korea Utara. Pengumuman itu datang berselang beberapa hari setelah pertemuan tingkat tinggi kedua antara Kim Jong-un dan Donald Trump di Vietnam pekan ini.

Latihan skala kecil akan terus berlanjut, tetapi latihan perang yang berskala besar tidak akan diteruskan, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (3/3/2019).

Sejumlah latihan juga pernah dihentikan tahun lalu setelah Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura pada Juni 2018.

Korea Utara selalu menganggap latihan perang yang dilakukan oleh AS - Korsel di Semenanjung Korea sebagai persiapan untuk invasi militer oleh kedua negara.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan AS mengatakan, para menteri pertahanan dari AS dan Korsel telah sepakat untuk mengakhiri latihan Foal Eagle dan Key Resolve dalam sebuah panggilan telepon pada Sabtu 2 Maret 2019.

Militer Korea Selatan mengeluarkan pernyataan serupa, yang membenarkan rencana-rencana untuk mengakhiri latihan militer gabungan tersebut yang biasa berlangsung pada musim semi.

Tidak jelas apakah hal itu bersifat permanen.

Para kritikus mengatakan pembatalan latihan itu dapat merusak pertahanan militer AS dan Korea Selatan terhadap Korea Utara, tetapi yang lain mengatakan kekhawatiran itu tidak dapat dibenarkan.

Presiden Trump sebelumnya telah mengeluhkan biaya latihan semacam itu, meskipun ia telah mengesampingkan penarikan pasukan AS dari semenanjung --yang setidaknya berjumlah 30.000 di Korsel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya