Liputan6.com, Perth - Banyak orang kerap salah mengartikan seni jalanan sebagai grafiti. Padahal, seni jalanan adalah cara untuk mengekspresikan gagasan dan sudut pandang, seperti karya seni lainnya.
Oleh karenanya, tidak sekadar visual spontanitas saja yang ditampilkan, seni jalanan juga perlu menyiratkan makna mendalamnya di baliknya.
Inilah prinsip yang dipegang oleh Horatio Birdbath, seorang seniman jalanan di Fremantle, negara bagian Australia Barat. Meskipun hanya seluas satu bidang dinding, namun karya uniknya berjuluk Horatio's Wall mampu membius siapapun yang melintasinya.
Advertisement
Baca Juga
Lokasinya mudah ditemukan, terletak persis di samping Gino's, kafe bergaya Italia yang sangat legendaris di Fremantle. Ini adalah visual serupa doodle, yang menampilkan tumpang tindih gambar apa pun dari dalam pikiran Horatio ketika melukisnya dari waktu ke waktu.
Kurang lebih, visual jalanan ini dapat digambarkan sebagai campuran dari bentuk-bentuk arsitektur saling bertentangan dari masa lalu, sekarang, dan masa depan, yang kemudian disandingkan dengan keragaman alam semesta. "Horatio Birdbath menganggap dirinya seorang yang kreatif, bukan seniman. Sosok yang memiliki kepribadian unik namun menyenangkan, yang dapat Anda katakan mewakili semua hal khas Fremantle," ujar Michael Deller, pemilik Fremantle Tours, yang menyediakan jasa panduan wisata lokal berbasis jalan kaki.
Sebagian besar visual yang digambarkan oleh Horatio dalam muralnya tersebut berasal dari dinamika kehidupan Fremantle, yang memiliki sejarah panjang sebagai gerbang terpenting Australia di sisi barat.
Beberapa di antaranya memuat gambar aneka bangunan ikonik Fremantle, seperti National Hotel yang serupa dengan arsitektur kolonial Prancis di New Orleans, The Round House dengan keunikan bangunan bata melingkarnya, hingga warna-warni Pasar Fremantle di akhir pekan.
Karakter Fremantle dulu dan sekarang juga mendapat penggambaran yang cukup rapi di Horatio's Wall. Jika jeli mengamati, Anda akan menemukan perjalanan Kota Perth mulai dari pemukiman awal komunitas Whadjuk sebagai penduduk pribumi, tentang dimulainya kolonisasi bangsa Eropa di Australia Barat, hingga perkembangan pesat muara Sungai Swan dalam lebih dari satu abad terakhir.
Turut Mengorbankan Uang Pribadi
Menariknya, Horatio terus melukis sebidang dinding fenomenal itu dengan mengorbankan sebagian besar uang dari kantong pribadinya.
"Awalnya dia (Horatio) memang memulai sedikit demi sedikit menggunakan pengeluaran pribadi, sebelum kemudian pemerintah metropolitan Perth memasukkan karyanya dalam skema bantuan finansial domestik. Nilainya tidak seberapa besar, sehingga dia tetap mengeluarkan dari kantong pribadinya," jelas Deller.
Begitu cintanya Horatio pada karya mural dindingnya, seringkali membuat dia rela menambah dolar Australia dari kantong pribadinya.
"Pemerintah lokal memberi bantuan tidak begitu besar, dan itu berlaku dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Horatio menghendaki karya muralnya terbuat dari cat berkualitas terbaik, sehingga tidak heran jika dia belum benar-benar menyelesaikan produksi seninya. Masih ada cukup banyak ruang yang akan diisi oleh lukisan tangannya, entah sampai kapan," ujar Deller menjelaskan panjang lebar.
Simak video pilihan berikut:
Distrik Kosmopolitan yang Kreatif
Cikal bakalnya sebagai kota pelabuhan yang ramai di pesisir barat Australia, Fremantle berkembang menjadi sebuah distrik kosmopolitan dan kreatif, yang memadukan peninggalan sejarah koloni dan modernitas masa kini.
Sebagai salah satu koloni awal di Australia Barat, Fremantle menawarkan sejarah sangat luas, dan merupakan rumah bagi banyak bangunan tertua di sisi barat Negeri Kanguru, seperti misalnya Round House, yang digunakan sebagai penjara hingga 1886.
Selain itu, kini Fremantle sedang berada di tengah-tengah ledakan industri kuliner, yang ditandai dengan kemunculan restoran-restoran trendi dan bar-bar kecil yang unik.
Restoran-restoran canggih seperti Bread in Common dan Raw Kitchen yang eksperimental dan mengusung gaya hidup berkelanjutan (sustainable), diintegrasikan secara selaras dengan berbagai tempat makan yang dikelola keluarga turun temurun.
Fremantle juga bangga menyebut dirinya sebagai 'kota festival', di mana kalender acara penuh sesak untuk memastikan bahwa selalu ada sesuatu untuk dilihat dan dilakukan di distrik yang ramai ini.
Fremantle memiliki komitmen kuat untuk merayakan hal-hal yang membuat kota ini luar biasa, seperti pada agenda musik, seni, makanan dan minuman, serta warisan dan budaya.
Setiap tahun pemerintah lokal menyelenggarakan Fremantle Festival, Heritage Festival, Street Arts Festival, dan Hidden Treasures Winter Music Series (menampilkan band setiap hari Minggu di musim dingin).
Datanglah pada akhir pekan, dan kemungkinan besar Anda akan menemui berbagai macam pesta pora dan perayaan penuh semarak.
Advertisement
Australia Gelar Konvensi Wisata Lokal Terbesar
Negara bagian Australia Barat baru saja memulai pekan tersibuk mereka pada 2019, yakni berupa penyelenggaraan Australia Tourism Exchange (ATE) 2019 yang berlangsung di Perth selama pertengahan April ini.
Lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia terbang ke Perth untuk menghadiri ATE 2019. Mereka terdiri dari pelaku industri wisata, awak media, hingga beberapa duta representatif yang berasal dari kalangan pesohor global.
Agenda ini menjadi ajang bagi para pelaku pariwisata Australia untuk memamerkan produk mereka dan menegosiasikan kesepakatan turisme secara internasional.
Ajang tahunan yang telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-40 ini disebut sebagai yang terbesar dalam satu dekade terakhir, di mana hampir 100 operator pariwisata ikut ambil bagian.
Selain itu, partisipan buyer dan media juga diajak untuk merasakan langsung pengalaman wisata di Australia Barat, melalui program sosialisasi 96 tur wisata ke berbagai destinasi unggulan, termasuk Fremantle, Margaret River, Lucky Bay, Golden Outback, dan Pulau Rottnest.