Warga China Ramaikan Petisi Dukung Terduga Korban Perkosaan Bos JD.com

Ratusan orang, sebagian besar warga China telah menandatangani petisi daring untuk mendukung terduga korban perkosaan oleh CEO JD.com.

oleh Siti Khotimah diperbarui 21 Apr 2019, 15:29 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2019, 15:29 WIB
Pemerkosaan dan Kejahatan Seksual
Ilustrasi Foto Pemerkosaan dan Kejahatan Seksual (iStockphoto)

Liputan6.com, Shanghai - Ratusan orang, sebagian besar merupakan warga China, telah menandatangani petisi daring untuk menyatakan dukungan kepada seorang mahasiswi Universitas Minnesota yang diduga menjadi korban perkosaan oleh CEO situs jual-beli daring JD.com.

"Kepada Liu Jiangyou, Anda tidak sendirian. Kami percaya pada penyintas, kami percaya kepada keberanian dan kejujuran. Kami akan selalu berdiri bersama Anda. Kita harus saling bergandeng tangan dan bersama-sama menghadapi tantangan budaya yang menyalahkan para korban perkosaan," kata petisi itu.

Mengutip laman Asia One, Minggu (21/4/2019), Liu Jiangyou, korban yang berkewarganegaraan China, mengajukan gugatan civil lawsuit kepada bos JD.com Richard Liu di pengadilan Minneapolis, AS. Jiangyou mengaku diperkosa pada Agustus lalu.

Gugatan civil lawsuit diajukan pada Selasa pekan ini, empat bulan setelah jaksa dalam persidangan di Hennepin County, Minnesota menolak mengajukan tuntutan pidana (criminal charges) terhadap terduga pelaku.

Richard Liu, melalui pengacaranya telah mengaku tidak bersalah selama penyelidikan pidana yang berakhir pada Desember lalu. Adapun pihak perusahaan JD.com tidak memberikan komentar.

Tuduhan Terhadap Liu

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Jiangyou pertama kali menuduh Richard Liu melakukan pemerkosaan pada Agustus ketika dia mengunjungi Universitas Minnesota untuk menghadiri program yang diarahkan pada eksekutif dari China.

Liu, 46, yang memulai JD.com sebagai kios elektronik sederhana dan memperluasnya menjadi perusahaan e-commerce dengan pendapatan bersih 2018 sebesar $ 67 miliar, ditangkap pada 31 Agustus tetapi dibebaskan tanpa biaya sekitar 17 jam kemudian.

Perlu diketahui, gerakan #MeToo yang masih baru dalam mendukung hak-hak perempuan lamban dalam menarik perhatian masyarakat China. Oleh karenanya, berbagai kekerasan seksual cenderung tersembunyi.

Partai Komunis China (PKC) waspada dengan pengorganisasian massa di akar rumput. PKC menekan sejumlah aktivis dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mereka yang terlibat dalam gerakan dengan isu kekerasan seksual.

Sempat Memicu Merosotnya Nilai Saham JD.com

Sejumlah toko online di Tiongkok, salah satunya JD.com memanfaatkan 11.11 menjadi ajang belanja online terbesar. (Trimutia/Liputan6.com)
Sejumlah toko online di Tiongkok, salah satunya JD.com memanfaatkan 11.11 menjadi ajang belanja online terbesar. (Trimutia/Liputan6.com)

Skandal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Richard Liu disebut mengguncang saham JD.com, di mana beberapa investor kenamaan mendesak transparansi atas kasus ini.

Beberapa nama besar yang mengivenstasikan dana ke JD.com, di antaranya adalah Walmart Inc, Google Alphabet Inc, dan Tencent Holdings.

Saham di JD.com, pengecer online terbesar kedua di China setelah Alibaba, merosot pada September 2018 lalu, ke level terendah dalam 18 bulan terakhir.

Sejak masuk bursa saham pada 2014, JD.com menarik perhatian banyak imvestor besar, sehingga membuat Liu menjadi salah satu orang terkaya paling berpengaruh di China.

Menurut laporan tahun Forbes, kekayaan bersih Liu dilaporkan sekitar US$ 7,9 miliar, atau setara dengan Rp 118 triliun.

Salah satu laporan kantor berita Reuters menyebut bahwa Liu pernah menjalani sidang pelanggaran seksual pada 2015, meskipun bukan sebagai terdakwa.

Kasus itu melibatkan seorang tamu di sebuah pesta di rumah Liu di Sydney, yang menuduh seorang tamu lain melakukan penyerangan seksual. Terdakwa dinyatakan bersalah atas tujuh pelanggaran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya