Liputan6.com, Bengal - Dua orang tewas dan empat lainnya terluka dalam sebuah ledakan di wilayah Kankinara, distrik North 24 Parganas, Bengal India.
Kantor berita ANI yang berbasis di New Delhi India melaporkan, insiden terjadi pada Senin malam, 10 Juni 2019, sebagaimana dikutip dari media lokal Hindustan Times pada Selasa (11/6/2019).
Warga setempat menyatakan, penjahat tak dikenal melempar bom.
Advertisement
Baca Juga
"Kami takut. Terjadi perampokan juga di area tersebut. Kami berharap pemerintah membantu kami," kata warga lokal Kankinara India yang dikutip ANI.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan politik di negara bagian di India tersebut, dengan distrik yang dimaksud sempat diguncang oleh bentrokan selama pemilihan Lok Sabha yang baru saja diadakan, lapor News18.
Bentrokan terjadi antara pendukung Kongres Trinamool dan Partai Bharatiya Janata (BJP) di Sandeshkhali pada Sabtu akhir pekan lalu, menyebabkan tiga orang tewas.
Bentrokan dimulai di Sandeshkhali, tempat yang digunakan sebagai tempat pertemuan informal untuk para pendukung BJP. Pendukung Trinamool kemudian menerobos masuk pada Sabtu sore ketika sebagian besar penduduk desa merayakan 'Jamai Sasti' - sebuah tradisi Bengali di mana menantu laki-laki diperlakukan untuk makan di rumah mertuanya.
Setelah kekerasan itu, toko-toko di sebagian besar Basirhat tutup. Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan pernyataan yang berisi keprihatinan atas kekerasan. Partai Kongres Tianamool (TMC) menyebut insiden itu "bermotivasi politik", dengan Kepala Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee menyalahkan BJP karena dianggap menciptakan kerusuhan.
Simak pula video pilihan berikut:
Bom Sebelumnya di India
Sebelum insiden ini, India sempat diguncang dengan serangan bom yang menewaskan 40 personel keamanan pada 14 Februari 2019. Saat itu, sebuah mobil penuh bahan peledak menabrak bus yang tengah ditumpangi secara tiba-tiba.
Serangan bom terjadi di jalan raya Srinagar-Jammu, pada 15.15 waktu setempat. Mobil yang mengangkut sekitar 300 hingga 350kg bahan peledak itu menghantam 70 kendaraan yang membawa 2.500 anggota militer ke Lembah Kashmir.
"Sebuah mobil menyusul konvoi dan menabrak bus yang mengangkut 44 personel," kata Riyaz Masroor, seorang pejabat polisi, dikutip dari BBC News. Masroor juga mengatakan bahwa belasan orang luka parah atas bom itu.
Kelompok militan Islam Jaish-e-Mohammad yang berbasis di Pakistan, mengatakan bertanggung jawab atas kejadian ini, namun pihak New Delhi sempat menduga Islamabad berada di balik serangan.
Bom 14 Februari itu telah memperkeruh hubungan India dan Pakistan. Namun tensi keduanya mereda sejak dibebaskannya pilot jet tempur kepada New Delhi yang sempat ditahan oleh Islamabad, diikuti dengan operasi perburuan teroris yang dilakukan oleh Pakistan.
Advertisement