Liputan6.com, Kolkata - Puluhan ribu dokter di India melakukan aksi mogok kerja pada hari Senin, guna menyerukan lebih banyak perlindungan terhadap kekerasan oleh pasien dan keluarga mereka.
Aksi mogok nasional, yang akan berlangsung hingga Selasa pagi, adalah bentuk solidaritas kepada para dokter di negara bagian Benggala Barat, menyusul serangan terhadap tiga tenaga medis oleh kerabat seorang pasien yang meninggal.
Advertisement
Baca Juga
Asosiasi Medis India (IMA), yang mewakili 350.000 dari 900.000 dokter India, menyerukan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang menyerang staf medis, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Senin (17/6/2019).
Menyalahkan sebagian serangan pada "harapan tinggi" pasien, infrastruktur yang buruk, dan staf yang tidak memadai, IMA mengatakan rumah sakit India harus memiliki lebih banyak kamera pengawas.
Mereka juga menuntut pembatasan terhadap jumlah kunjungan ke rumah sakit, guna menghindari serangan serupa di kemudian hari.
Aksi mogok kerja --yang tidak termasuk layanan darurat-- terjadi ketika parlemen India mengadakan pertemuan pertama sejak Narendra Modi terpilih kembali sebagai perdana menteri, bulan lalu.
Mogok Kerja Telah Berlangsung Sepekan
Para dokter di ibu kota negara bagian Benggala Barat, Kolkata, telah melakukan aksi mogok kerja sejak Senin pekan lalu, ketika sebuah keluarga menyerang tiga dokter setelah salah seorang kerabatnya meninggal selama perawatan di rumah sakit pemerintah.
Keluarga, yang menyalahkan kematian karena kelalaian dokter, melakukan serangan membabi buta dan meninggalkan dua staf medis terluka parah.
Aksi mogok kerja di Benggala Barat, yang juga diperparah oleh kekerasan politik berminggu-minggu dengan hampir 20 orang tewas, telah melumpuhkan layanan medis bagi 90 juta penduduknya.
Awal pekan ini, para dokter seetmpat akan membahas aksi mogok kerja dengan Mamata Banerjee, perdana menteri negara bagian, yang juga dikenal sebagai kritikus keras PM Modi.
Advertisement
Salah Satu Dana Kesehatan Terendah
India membelanjakan kurang dari dua persen total PDB-nya untuk perawatan kesehatan.
Hal itu menjadikannya salah satu investor terendah di sektor medis secara global, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkannya di bawah Irak dan Venezuela.
Namun, India kini memiliki Modicare, yang menjadi salah satu isntrumen kemenangan Modi dalam pemilu terakhir.
Ini adalah inisiatif kesehatan masyarakat dalam skala besar, yang dirancang untuk memberi manfaat kepada penduuk miskin di seluruh India.