Liputan6.com, Jakarta - Pemberontak Houthi Yaman kembali melancarkan serangan ke Bandara Abha, bagian selatan Arab Saudi pada Minggu 23 Juni 2019. Satu orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka akibat serangan tersebut, kata koalisi pimpinan Negeri Minyak yang berperang di Yaman.
"Sebuah serangan teroris oleh milisi Houthi yang didukung Iran terjadi di bandara internasional Abha ... Seorang warga Suriah tewas dan tujuh warga sipil terluka," kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency (SPA) dikutip dari Al Jazeera, Senin (24/6/2019).
Media yang dikelola pemberontak Houthi, Al-Masirah TV, mengatakan langkah itu menargetkan Bandara Abha dan Jizan dengan pesawat tanpa awak (drone).
Advertisement
Baca Juga
TV Al Arabiya milik Arab Saudi mengatakan, sebuah pesawat tak berawak diduga menabrak tempat parkir bandara yang dimaksud.
Pemberontak Houthi telah menghantam bandara yang sama pada pertengahan bulan ini dalam serangan yang melukai 26 orang. Bandar udara itu melayani rute domestik dan regional, yang terletak 200 kilometer di sebelah utara perbatasan Yaman.
Arab Saudi adalah pemimpin dari koalisi yang didukung Barat dalam sebuah misi di Yaman sejak 2015. Negeri Petrodollar mencoba mengembalikan pemerintahan di negara itu kepada pihak yang diakui secara internasional namun digulingkan dari kekuasaan oleh Houthi pada akhir 2014.
Houthi telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke kota-kota Saudi dalam sebulan terakhir. Penyerangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara Arab yang bersekutu dengan Amerika Serikat.
Riyadh menuduh Iran memasok Houthi dengan senjata yang digunakan dalam serangan 13 Juni di Bandara Abha.
Teheran dan Houthi membantah tuduhan koalisi.
Simak pula video pilihan berikut:
Serangan di Bandara Abha Sebelumnya
Bandara Abha yang melayani rute internasional dan domestik juga telah menjadi sasaran Houthi pada Rabu, 12 Juni 2019. Saat itu, serangan dilakukan dengan rudal.
Sebuah laporan Al Jazeera menyebut 26 warga sipil menjadi korban luka. Tiga wanita dan dua anak termasuk di antara yang terluka, dan mereka adalah warga negara Arab Saudi, Yaman dan India.
Dalam sebuah pernyataan, koalisi Arab Saudi mengatakan sebuah proyektil mengenai aula kedatangan di bandara Kota Abha, menyebabkan kerusakan material.
Selain itu dalam pernyataan yang sama, koalisi mengatakan "serangan itu bisa dianggap sebagai kejahatan perang dan membuktikan bahwa Houthi telah memperoleh senjata canggih dari Iran," menambahkan pihaknya berjanji untuk mengambil langkah "segera dan tepat waktu" sebagai respons.
Tiga Hari Berselang, Kembali Menyerang
Tiga hari kemudian, 15 Juni 2019, pemberontak Houthi Yaman mengklaim telah melancarkan serangan pesawat tak berawak di dua bandara Arab Saudi secara terpisah, lapor Al-Masirah TV.
Televisi yang memiliki kedekatan dengan Houthi itu melanjutkan, serangan pertama menargetkan ruang kendali pesawat tak berawak (drone) milik militer Negeri Petrodolar di Bandara Jizan.
"Sementara serangan kedua menghantam stasiun bahan bakar di dalam Bandara Abha," lanjut Al-Masirah TV mengutip juru bicara militer Houthi Yahya Sarea. Sarea juga "menjanjikan lebih banyak serangan di bandara Negeri Minyak.
Bandara yang ditargetkan terletak di dua provinsi Saudi yang terpisah, yakni Asir dan Jizan sebagaimana dikutip dari Xinhua Net.
Sementara itu terkait serangan tersebut, televisi Al Arabiya milik Saudi melaporkan bahwa pasukan pertahanan udaranya telah mencegat dan menghancurkan "rudal balistik" di atas langit kota Abha di barat daya kerajaan. Media Saudi tidak mengkonfirmasi serangan drone atau pesawat tak berawak Houthi.
Advertisement
Saudi Sempat Membalas
Arab Saudi tak tinggal diam. Pertahanan udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan dua drone bermuatan bom yang diluncurkan oleh milisi Houthi yang didukung Iran beberapa hari setelah penyerangan di Bandara Abha.
Kolonel Turki al-Maliki, juru bicara koalisi Arab Saudi membuat pernyataan Selasa pagi dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh Saudi Press Agency (SPA) yang dikelola pemerintah dan dikutip dari Al Arabiya.
"Pasukan Pertahanan Udara koalisi telah berhasil mencegat dan menjatuhkan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh milisi Houthi yang didukung Iran pada hari Selasa, yang ditujukan untuk warga sipil di daerah perumahan di Abha," ujar juru bicara koalisi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Badan Pers resmi Saudi (SPA).
Al-Maliki kemudian membeberkan bahwa satu pesawat tak berawak menargetkan area perumahan di selatan kota Abha. Dia menambahkan bahwa pesawat tak berawak lainnya ditembak jatuh di Yaman.
Dia juga menyatakan bahwa pada pukul 11.45 malam kemarin, pasukan Pertahanan Udara koalisi mencegat dan menembak jatuh sebuah pesawat yang sarat dengan bahan peledak yang diluncurkan oleh milisi Houthi ke arah Negara Kerajaan, Arab Saudi.