Beji Caid Essebsi Wafat, PM Tunisia Calonkan Diri Sebagai Presiden

Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan awal yang dijadwalkan pada 15 September.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 01 Agu 2019, 13:20 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 13:20 WIB
Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed
Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed saat mengunjungi salah satu area yang terdampak (10/1/2018). (AP Photo/Hatem Ben Amor)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan awal yang dijadwalkan pada 15 September. Partai Tahaya Tounes telah memutuskan mengusung Youssef Chahed sebagai salah satu calon terdepan untuk menggantikan Beji Caid Essebsi, yang meninggal dunia pekan lalu.

Essebsi, 92, seorang sekularis yang membantu memandu transisi menuju demokrasi setelah revolusi 2011, dimakamkan di pemakaman negara pada Sabtu 27 Juli. Ketua parlemen Tunisia telah dilantik sebagai presiden sementara untuk memimpin negara itu hingga pemilihan umum.

Seperti dikutip dari VOA, Kamis (1/8/2019), Sekretaris Jenderal Partai Tahya Tounes, Slim Azzabi mengatakan partainya yang telah memisahkan diri dari partai Essebsi tahun ini, sekarang merupakan kelompok liberal terbesar di parlemen Tunisia. Ia berkoalisi dengan Partai Ennahda Islamis moderat dan kelompok liberal yang lebih kecil.

Meski begitu, Partai Ennahda belum menyebutkan calonnya untuk pemilihan presiden Tunisia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kandidat Lain

Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi
Foto pada 30 Oktober 2018 memperlihatkan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Bellevue di Berlin. Presiden tertua di dunia ini meninggal dunia di usia 92 tahun pada Kamis (25/7/2019). (FETHI BELAID/AFP)

Kandidat lain yang telah mengumumkan niat mereka untuk menjadi pengganti Essebsi yakni, mantan Perdana Menteri Mehdi Jomaa, dan Moncef Marzouki, yang menjabat sebagai presiden sementara selama tiga tahun setelah otokrat Zine El Abidine Ben Ali digulingkan, sampai Essebsi terpilih dalam pemilihan presiden demokratis pertama di 2014.

Tunisia adalah tempat kelahiran protes Arab Spring yang melanda Timur Tengah dan Afrika Utara pada 2011, dan satu-satunya negara di mana pemberontakan itu diikuti dengan transisi damai menuju demokrasi. Namun demikian, ia tetap terperosok dalam krisis ekonomi parah yang telah memicu ketidakpuasan sosial.

Pemilihan presiden yang dijadwalkan pada November tahun ini sekarang akan diadakan dua bulan lebih awal setelah meninggalnya Essebsi.

Presiden Tunisia terutama memiliki wewenang atas kebijakan luar negeri dan pertahanan, memerintah bersama seorang perdana menteri yang dipilih parlemen yang memiliki wewenang atas urusan dalam negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya