5 Fakta Mengejutkan di Balik Camilan Populer Masyarakat Dunia

Beberapa fakta mengenai camilan populer yang sering dikonsumi masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi Camilan
Ilustrasi Camilan (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Makanan ringan telah menjadi salah satu bagian dari kehidupan manusia. Seperti saat menonton film, berbincang dengan teman, sebagian manusia tidak bisa terlepas dari camilan.

Seperti saat di supermarket, tiba di kasir pun terkadang masih melihat jajaran makanan ringan, yang memungkinkan untuk mengambil sesuatu di menit-menit terakhir. Begitupun sebuah pesta tidak akan terlaksana tanpa memasok semacam makanan kecil.

Tetapi beberapa camilan yang paling populer —dan paling lezat —memiliki sisi selera yang tidak disukai manusia. Seperti yang dikutip listverse.com, berikut ini 5 fakta mengejutkan camilan tersebut:

1. Snack Bumbu Keju

Ilustrasi Keju
Ilustrasi keju (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Makanan berwarna oranye ini memiliki harga terjangkau yang mudah didapati siapapun. Telah ada sejak lama, makanan ini tetap menjadi camilan populer di masyarakat.

Berdasarkan ahli makanan, Steven Witherly mengatakan bahwa makanan ini sebagai contoh dari "menghilangkan kepadatan". "Ketika makanan dengan mudah halus saat dikunyah berarti telah menipu otak untuk berpikir bahwa tidak ada kalori yang dikonsumsi," ujarnya.

Jika otak berasumsi tidak ada kalori yang dikonsumsi, maka itu tidak mengirimkan pesan bahwa Anda sudah kenyanng.

Hal tersebut menjadi taktik pabrik yang dengan mudah agar orang-orang memborong snack berbumku keju sekaligus. Desainnya yang ringan dan lapang, juga menjadi daya tarik untuk terus mengonsumsi.

2. Jeli Beruang

Ilustrasi puding jeli
Ilustrasi puding jeli (iStock)

Selain bentuknya yang lucu, camilan ini menjadi favorit karena rasa manis dan kenyal.

Beruang-beruang ini memiliki gelatin. Halaman nutrisi mereka mencantumkan gelatin sebagai bahan yang bertanggung jawab atas kekenyalan merek dagang mereka.

Gelatin adalah bahan serbaguna yang berasal dari kolagen binatang. Pada Abad Pertengahan ditemukan bahwa tulang dan kulit binatang yang direbus dalam air menciptakan kaldu yang mengeras ketika didinginkan.

Saat itu, membuat gelatin adalah proses panjang yang melibatkan merebus bagian-bagian hewan selama enam jam. Hanya rumah tangga kaya dengan banyak pelayan yang bisa menyelesaikan tugas itu.

Sekarang, gelatin telah diproduksi di seluruh dunia. Maka dari itu, tidak harus kaya untuk menikmati beruang bergetah kenyal yang berasal dari bagian-bagian hewan direbus.

3. Kentang Goreng

kentang goreng
Resep kentang goreng renyah./Copyright unsplash.com/christian bolt

Makanan favorit yang menjadi kegemaran oran-orang yaitu kentang goreng. Namun, terdapat kandungan natrium dan lemak yang tinggi di dalamnya sehingga dianggap menjadi camilan yang tidak sehat.

Tetapi camilan ini juga mengandung bahan kimia yang disebut akrilamida. Bahan kimia ini pertama kali ditemukan dalam makanan tertentu pada tahun 2002, sebagai masalah utama bagi manusia berdasarkan kemampuannya yang menyebabkan kanker pada hewan laboratorium.

Bahan kimia tersebut tidak ditemukan dalam kentang mentah. Itu terbentuk ketika kentang goreng dimasak menggunakan suhu tinggi seperti menggoreng. Para peneliti telah menemukan bahwa kentang goreng mengandung kadar akrilamida yang lebih tinggi daripada makanan lain.

Hal tersebut membuktikan bahwa menggoreng kentang mengandung akrilamida jauh lebih banyak dibanding merebusnya.

4. Popcorn

popcorn
popcorn/copyright: unsplash/charles

Popcorn adalah salah satu camilan yang telah banyak dikonsumsi manusia. Pada dahulu kala, memasak popcorn yaitu langsung di atas api.

Saat ini, membuat popcorn dapat melalui microwave tanpa harus membuat api terlebih dahulu. Siapa pun yang pernah membuat popcorn melalui microwave, tahu bagaimana aromanya yang enak.

Namun, bau bumbu mentega yang menggoda itu ternyata mengandung bahan kimia dan dapat membuat paru-paru rusak. "Popcorn lung" mengacu pada suatu kondisi di mana saluran udara terkecil dari paru-paru rusak dan menjadi lebih sempit, membuatnya lebih sulit untuk bernapas.

Bukan hanya para pekerja di pabrik yang berisiko terhadap kerusakan paru-paru terkait popcorn. Seorang wanita bernama Wayne Watson dari Colorado terkena “popcorn lung” setelah memakan dua kantong popcorn setiap hari selama 10 tahun. Setelah didiagnosis menderita kerusakan paru-paru, Watson menggugat produsen dan pengecer popcorn yang dia makan.

5. Pretzel

[Bintang] Pretzel Coklat Permen Panggang, Pengisi Stoples di Ruang Tamu
Bahan-bahan (Via: cal.spoonuniversity.com)

Pretzel lembut dan hangat sangat sempurna ternyata memiliki bahan kimia kaustik yang mampu melarutkan gelas.

Bahan kimia tersebut biasanya digunakan pada pretzel tradisional ala Bavarian. Sebelum dipanggang, adonan dari camilan ini telah tercampur oleh kimia kaustik. Bahan itulah yang menghasilkan warna dari pretzel.

Campuran air panas dan soda kue juga dapat digunakan sebagai bahan pencoklatan, tetapi banyak pembuat roti percaya bahwa metode alkali itu menghasilkan hasil terbaik.

Pembuat roti biasanya menggunakan larutan alkali dengan food grade untuk proses ini. Pewarna food grade diproduksi dan dikemas dengan cara yang teratur tetapi tetap setara dengan larutan pembersih.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya