Acuhkan Peluncuran Rudal Korut, AS-Korsel Tetap Gelar Latihan Gabungan

Korea Selatan akan tetap memulai latihan gabungan bersama Amerika Serikat, meski sebelumnya Korut telah meluncurkan beberapa rudalnya.

oleh Siti Khotimah diperbarui 05 Agu 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 17:15 WIB
20170417-Wapres AS Kunjungi Perbatasan Korsel - Korut-AP
Wakil Presiden AS, Mike Pence disambut tentara Amerika dan Korea Selatan setibanya di Camp Bonifas, pos komando PBB yang dipimpin AS, dekat bagian selatan Zona Demiliterisasi di perbatasan Korsel dan Korut, Senin (17/4). (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan akan tetap melakukan latihan gabungan bersama Amerika Serikat yang dimulai pada hari ini, Senin 5 Agustus 2019. Seoul dan Washington tidak mengindahkan peringatan Pyongyang yang mengatakan langkah itu akan membahayakan negosiasi nuklir Korea Utara dengan AS.

Latihan gabungan dilakukan setelah Pyongyang menguji serangkaian proyektil jarak pendek dalam beberapa hari terakhir. Korut menyebut salah satu dari uji rudal itu sebagai "peringatan serius" ke Seoul.

"Latihan bersama kami untuk memverifikasi kemampuan (Seoul) untuk merebut kembali kendali operasional perang yang sedang dipersiapkan," kata seorang pejabat kementerian Korsel, lapor AFP dikutip dari The Straits Times, Senin (5/8/2019).

Para analis mengatakan kegiatan militer oleh kedua belah pihak dapat menunda progres negosiasi mengenai program senjata Korut. Padahal Pyongyang telah terlihat tunduk pada beberapa sanksi Dewan Keamanan PBB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak pula video pilihan berikut:


Perjalanan Negosiasi Trump - Kim Jong-un

Trump dan Kim Jong-un
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di zona demiliterisasi Korea (DMZ), Desa Panmunjom pada Minggu (30/6/2019). Ini adalah kali pertama seorang presiden AS menginjakkan kaki di negara tersebut. (AP Photo/Susan Walsh)

Presiden AS Donald Trump sebenarnya telah melakukan serangkaian pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Keduanya mengadakan KTT bersejarah di Singapura pada tahun lalu, ketika Kim menandatangani janji yang tidak jelas untuk bekerja sama menuju "denuklirisasi semenanjung Korea".

Pertemuan itu lalu berlanjut di Hanoi pada bulan Februari. Sayang tidak ada kesepakatan mengenai pengurangan sanksi dan apa yang mungkin akan diberikan Korea Utara sebagai balasannya.

Trump dan Kim setuju untuk melanjutkan pembicaraan nuklir selama pertemuan dadakan Juni di Zona Demiliterisasi yang memisahkan semenanjung, tetapi dialog tingkat kerja belum dimulai.

Tak hanya berdialog, setelah KTT Singapura Trump juga membuat pengumuman mengejutkan untuk menghentikan latihan bersama dengan beberapa sekutu.

Alhasil, latihan tahunan terbesar sekutu AS bernama Foal Eagle dan Key Resolve, yang berlangsung setiap musim semi dan melibatkan puluhan ribu tentara, diganti dengan latihan "Dong Maeng" pada bulan Maret.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya