Gempa The Big One Bisa Saja Muncul Dalam Waktu Dekat, Ini Kata Ahli Geologi

The Big One bisa menghantam California besok dan tidak akan ada peringatan tentang gempa besar yang akan membawa kehancuran ke Golden State.

oleh Afra Augesti diperbarui 26 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 08:00 WIB
Patahan San Andreas
Patahan San Andreas atau dikenal sebagai Sesar San Andreas. (Wikimedia/Creative Commons)

Liputan6.com, California - California adalah titik panas (hotspot) untuk aktivitas seismik, dan para ahli telah memperingatkan tentang kemunculan gempa besar atau 'the Big One' dalam beberapa waktu dekat.

Ketika gempa besar itu menyerang, kekuatannya disebut mampu menghancurkan Golden State pada 7,8 skala Richter (SR), menurut USGS. Hal ini dikarenakan California berada di atas lempeng tektonik Amerika Utara dan Pasifik dan patahan San Andreas yang melintasinya.

Sesar tersebut bergerak pada kecepatan yang sangat lambat, sekitar dua milimeter per tahun, tetapi tekanan sudah terbentuk selama berabad-abad, yang suatu hari akan melepaskan gempa besar.

Menurut permodelan dari USGS pada tahun 2008, gempa 7,8 SR di sepanjang California dapat menyebabkan sekitar 1.800 kematian dan kerugian ekonomi US$ 213 miliar.

Sekarang, seorang ahli geologi telah memperingatkan bahwa tidak akan ada peringatan tentang the Big One dan mereka menyebut, ini bahkan bisa saja terjadi besok.

Eric Last, ahli geologi di University of California Davis, mengatakan di situs Q + A Quora: "Di suatu tempat di sepanjang garis (lempeng), kita akan mengalami gempa California yang cukup besar dan cukup dekat dengan daerah padat penduduk, untuk menyebabkan kerusakan besar dan hilangnya nyawa."

Dr Thomas Rockwell, seorang profesor geologi dan paleoseismolog San Diego State University, mengatakan kepada KPBS News yang dikutip dari Express, Rabu (25/9/2019): "Saya yakin Anda telah mendengar tentang sesar San Andreas yang tertahan karena gempa bumi. Dari penanggalan gempa bumi pada masa lalu, kita tahu bahwa interval berulang rata-rata sekitar 180 tahun."

"Sekarang sudah 380 tahun sejak gempa besar terakhir. Ini memunculkan dugaan bahwa mungkin kita sudah melewati gempa-gempa kecil. Bagaimanapun juga, sangat jelas bahwa San Andreas selatan 'sudah matang' untuk gempa bumi besar, dan pertanyaannya adalah; mengapa itu tidak terjadi?" imbuhnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tidak Ada yang Bisa Memprediksi Kedatangan Gempa

Namun, tidak ada cara bagi ahli geologi untuk memprediksi apakah patahan tersebut akan menjadi sumber gempa maha dahsyat berikutnya.

USGS mengatakan: "Data paleoseismik pada bagian yang berbeda dari Zona Sesar San Andreas, semuanya, memberitahu kita bahwa beberapa bagian tampaknya telah melalui rata-rata."

Namun data tersebut tidak dapat digunakan untuk membuat prediks. Bahkan USGS pun tidak memahami gempa bumi dengan cukup baik untuk mengetahui dengan tepat di mana gempa bumi berikutnya akan terjadi, berapa besarnya, atau kapan tepatnya akan mengguncang.

Alasan lain mengapa California sangat rawan gempa adalah karena negara bagian ini berada di kawasan Cincin Api Pasifik. Ring of Fire adalah garis patahan terbesar dan paling aktif di dunia, membentang dari Selandia Baru, sekitar pantai timur Asia, ke Kanada dan Amerika Serikat dan terus ke ujung selatan Amerika Selatan.

Jalur ini menyebabkan lebih dari 90 persen dari gempa bumi dunia. Lempeng-lempeng yang membentuk Cincin Api Pasifik pun begitu besar, bahkan pergerakan atau pergeseran sedikit mampu menghasilkan getaran luar biasa, aktivitas gunung berapi, dan tsunami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya