1.100 Demonstran di Kampus Hong Kong Ditangkap, 3.900 Molotov Diamankan

Usai demonstrasi yang terjadi di sebuah universitas di Hong Kong, 1.100 orang ditangkap oleh kepolisian.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Nov 2019, 13:29 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 13:29 WIB
Demonstran Hong Kong. (AFP)
Demonstran Hong Kong. (AFP)

Liputan6.com, Hong Kong - Sekitar 1.100 orang ditangkap dalam satu hari, serta 3.900 bom molotov ditemukan oleh kepolisian Hong Kong di Universitas Politeknik Hong Kong.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (20/11/2019), salah seorang juru bicara kepolisian mengatakan salah satu pegawai dari universitas tersebut dilaporkan mencuri bahan kimia berbahaya dari laboratorium. 

"Sangat mengkhawatirkan bahwa universitas-universitas di Hong Kong (telah) berubah menjadi pabrik senjata," katanya.

"Penggunaan kekuatan selalu menjadi solusi terakhir dalam menindak kekerasan dari demonstran," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Demo di Kampus Hong Kong

Cara Demonstran Hong Kong Saat Blokade Jalanan
Batu bata dipasang pengunjuk rasa pro-demokrasi di luar kampus Universitas Hong Kong (14/11/2019). Mahasiswa dari China daratan dan Taiwan meninggalkan Hong Kong ketika kampus-kampus menjadi medan pertempuran dalam kerusuhan anti-pemerintah kota selama 5 bulan. (AP Photo/Kin Cheung)

Universitas Politeknik telah ditempati oleh demonstran sejak pekan lalu, dan telah menjadi fokus konfrontasi yang paling lama dan tegang antara polisi dan pengunjuk rasa dalam lebih dari lima bulan konflik di kota semi-otonom China tersebut.

Ratusan pengunjuk rasa, termasuk siswa sekolah menengah, telah terperangkap di dalam selama lebih dari 24 jam, setelah bentrokan pada hari Minggu 17 November di mana pengunjuk rasa melemparkan molotov dan menembakkan panah ke polisi, yang mengancam akan menggunakan peluru tajam.

Polisi mengatakan mereka telah mengizinkan relawan Palang Merah ke universitas untuk mengangkut pemrotes yang terluka, tetapi mengatakan sisanya tidak punya pilihan selain menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya