Setelah Mesut Ozil, Menlu AS Ikutan Bela Muslim Uighur

Menlu AS Mike Pompeo menegaskan dukungannya pada masyarakat Uighur.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Des 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2019, 09:00 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington D.C. - Dukungan pemain Arsenal FC Mesut Ozil kepada Muslim Uighur menuai kecaman dari pemerintah China. Pertandingan Arsenal FC sempat batal ditayangkan di negara tersebut. Asosiasi sepak bola China juga berkata omongan Ozil menyakiti rakyat China.

Dilaporkan VOA Indonesia, Rabu (18/12/2019), seakan tak mau ketinggalan momentum, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo angkat suara mengecam kebijakan Partai Komunis China (PKC) pada Muslim Uighur. Mantan Direktur CIA itu menyebut perlakuan rezim China terhadap Uighur sebagai hal yang jahat.

“Badan-badan propaganda Partai Komunits China dapat menyensor pernyataan @MesutOzil1088 dan pertandingan @Arsenal sepanjang musim, tetapi kebenaran akan menang. PKC tak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM yang kejam yang dilakukan terhadap para Uighur dan penganut kepercayaan lain dari berbagai penjuru dunia" cuit Pompeo.

Mesut Ozil yang dimaksud Pompeo adalah pemain sepakbola Jerman dari klub Arsenal.

Stasiun televisi pemerintah China CCTV dijadwalkan menyiarkan pertandingan sepak bola antara Arsenal dan Manchester United, tetapi kemudian memutuskan untuk menyiarkan rekaman pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.

Pemain sepakbola Mesut Ozil Jumat lalu mencuit di Twitter, mengutuk penumpasan yang dilakukan China terhadap kelompok minoritas Muslim-Uighur di kawasan barat. Ozil juga mengecam negara-negara Muslim yang tidak berbicara lantang menentang pelanggaran itu.

“Qur’an dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah-sekolah Muslim dilarang. Para ilmuwan agama dibunuh satu per satu. Saudara-saudara kita dikirim secara paksa ke kamp-kamp,” cuit Ozil.

Amerika, PBB dan berbagai kelompok HAM telah menuduh China menahan sekitar satu juta etnis Uighur di tempat yang disebut sebagai “kamp pendidikan kembali” di bagian terpencil di barat propinsi Xinjiang, untuk memaksa mereka meninggalkan agama dan warisan budaya mereka.

Global Times yang dikelola pemerintah China hari Minggu mencuit di Twitter bahwa CCTV membuat keputusan tidak menyiarkan pertandingan itu setelah munculnya pernyataan Ozil yang mengecewakan para fans dan otorita sepakbola di negara itu.

Arsenal mengunggah di Weibo, platform media sosial China yang berfungsi seperti Twitter, bahwa apa yang disampaikan Ozil merupakan “pandangan pribadi Ozil.” Tim Arsenal tidak memasang pernyataan tanggapan apapun atau merilis pernyataan resmi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

China Undang Mesut Ozil ke Xinjiang Cek Kondisi Muslim Uighur

Pesepakbola Gaji Tertinggi
10. Mesut Ozil (Arsenal) - 1,4 juta pound (Rp 25,2 miliar).(AP/Kirsty Wigglesworth)

Pernyataan pemain Arsenal FC Mesut Ozil tentang kondisi muslim Uighur di Xinjiang menuai gerutu pihak Tiongkok. Pemerintah China pun mengundang pesepak bola Jerman itu untuk berkunjung ke Xinjiang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menilai, Ozil tampaknya telah tertipu berita palsu. Ozil harusnya datang untuk melihat secara langsung kondisi Uighur di Xinjiang yang sebenarnya. 

"Saya tidak tahu apakah Tuan Ozil pernah berkunjung ke Xinjiang secara langsung. Namun, dia tampaknya telah tertipu oleh berita palsu, dan penilaiannya dipengaruhi oleh kata-kata yang tidak benar," ujar Geng, seperti dilansir Xinhua.

Menurutnya, Ozil tidak tahu pemerintah China melindungi kebebasan beragama bagi semua warga negaranya, termasuk etnis Uighur, sesuai dengan hukum. Dia juga tidak tahu bahwa langkah-langkah penanggulangan terorisme China di Xinjiang didukung penduduk setempat dari semua kelompok etnis, dan tidak ada insiden teroris yang terjadi di Xinjiang selama tiga tahun berturut-turut, katanya.

"Kami mengundang Tuan Ozil untuk datang ke Xinjiang, dan berjalan-jalan untuk melihat-lihat," kata Geng.

"Selama dia memiliki hati nurani, dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta mempertahankan sikap objektif dan tidak memihak, dia akan melihat Xinjiang yang 'berbeda'," ia memungkasi.

Tak Dapat Dukungan Arsenal

Arsenal
Gelandang Arsenal, Mesut Ozil, tertunduk lesu setelah takluk 1-3 dari Manchester United pada laga pekan ke-15 Premier League 2017-2018 di Emirates Stadium, London, Sabtu (2/12/2017). (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Melihat kebiasaan Tiongkok yang langsung bereaksi keras dan melakukan boikot China, Arsenal diperkirakan tidak akan memberikan dukungan kepada Ozil.

Pengamat ekonomi sepak bola dari Universitas Liverpool Kieran Maguire ragu Arsenal akan berada di belakang Ozil. Arsenal memiliki kepentingan ekonomi yang besar dengan Tiongkok.

"Pada hal-hal seperti negosiasi untuk penawaran sponsor lokal, tur pra-musim, penjualan barang dagangan, saya pikir itu akan berdampak negatif," kata Maguire kepada Reuters.

Tiongkok memang memiliki pangsa pasar yang besar untuk klub-klub olahraga, baik sepak bola maupun NBA. Liga Inggris mendapatkan penghasilaan 564 juta pound dari kontrak hak siar selama tiga tahun dengan Tiongkok.

Banyak klub-klub Inggris yang memiliki kontrak sponsor dengan klub Tiongkok. Arsenal juga punya kedekatan dengan Tiongkok. Meriam London memiliki akun di media sosial Tiongkok, Weibo. Jumlah pengikutnya juga sangat besar, peringkat tujuh klub Eropa terpopuler di Weibo.

"Arsenal sadar, mengingat nilai hak dan sensitivitas pemerintah Tiongkok, bahwa mereka harus memperlakukan ini selembut yang mereka bisa," lanjut Maguire. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya