Liputan6.com, Jakarta Taman arkeologi nasional China mulai dibangun di Provinsi Henan, China tengah, sejak Kamis 26 Desember. Taman ini nantinya akan membawa masyarakat untuk menelusuri kembali wilayah bekas ibu kota zaman Dinasti Shang yang berusia lebih dari 3.000 tahun.
Dengan total investasi sekitar 15 miliar yuan (1 yuan = Rp 1.994), proyek ini akan mencakup seluruh zona perlindungan Yinxu, atau Reruntuhan Yin, yang ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia pada 2006 oleh UNESCO.
Reruntuhan ini terdiri dari sisa-sisa arkeologi kota kuno Yin, ibu kota terakhir zaman Dinasti Shang (1600-1046 SM).
Advertisement
Naskah tulang orakel atau aksara tulang ramalan yang ditemukan di dalam reruntuhan tersebut dianggap sebagai prasasti tertua di China.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Luas 14,3 Hektare
Sebagai proyek inti taman tersebut, sebuah museum akan dibangun. Meliputi area dengan luas sekitar 14,3 hektare, museum itu akan menampilkan pencapaian arkeologi Reruntuhan Yin selama 70 tahun terakhir.
Selain itu, proyek tersebut akan melibatkan beberapa renovasi sejumlah istana, makam kerajaan, sebuah desa kuno dan sebuah bengkel kerja.
"Taman arkeologi ini akan melindungi dan menampilkan banyak peninggalan bersejarah serta menyuguhkan tata letak Yin yang berbasis arkeologi," kata Li Xiaoyang, kepala biro relik budaya Anyang, kota yang menjadi lokasi Reruntuhan Yin, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (29/12/2019).
Pembangunan taman tersebut membutuhkan waktu delapan hingga 10 tahun untuk dapat dirampungkan.
Advertisement