Liputan6.com, Brasilia - Menteri kebudayaan Brasil dipecat setelah menggunakan bagian dari pidato kepala propaganda Nazi Jerman Joseph Goebbels dalam sebuah video. Hal tersebut kemudian memicu kemarahan.
Dilansir dari BBC, Sabtu (18/1/2020), dalam klip yang diposting di halaman Twitter kementerian tersebut, Roberto Alvim merinci penghargaan untuk seni "heroik" dan "nasional".
Advertisement
Dalam video tersebut, suara Lohengrin oleh Wagner, komposer favorit Hitler, terdengar sebagai latar belakang musik di video.
Sebelumnya, Alvim mengatakan video yang sekarang sudah dihapus itu adalah sebuah "kebetulan retoris".
Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro mengatakan pidato itu "tidak menguntungkan".
"Saya mengulangi penolakan kami terhadap ideologi totaliter dan genosida, seperti Nazisme dan komunisme, serta setiap kesimpulan terhadap mereka. Kami juga menyatakan dukungan penuh dan tidak terbatas kami untuk komunitas Yahudi, yang jadi teman kami dan kami telah berbagi banyak nilai bersama," kata presiden di Twitter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Isi Video
Dalam video enam menit yang merinci National Arts Awards, Alvim mengatakan: "Seni Brasil pada dekade berikutnya akan heroik dan akan nasional, akan diberkahi dengan kapasitas besar untuk keterlibatan emosional ... sangat terkait dengan aspirasi yang mendesak dari orang-orang, atau kalau tidak, itu tidak akan menjadi apa-apa. "
Sebagian dari itu identik dengan pidato yang dikutip dalam buku Joseph Goebbels: A Biography, oleh sejarawan Jerman Peter Longerich, yang telah menulis beberapa karya tentang Holocaust.
"Seni Jerman dekade berikutnya akan heroik, akan sangat romantis, faktual dan benar-benar bebas dari sentimentalitas, itu akan nasional dengan patroli besar dan mengikat, atau itu tidak akan menjadi apa-apa."
Goebbels memimpin Kementerian Pencerahan dan Propaganda, yang dirancang untuk mencuci otak orang agar mematuhi perintah Nazi dan pemimpin penyembah berhala Adolf Hitler. Metode-metodenya meliputi penyensoran pers dan kontrol siaran radio, serta kontrol budaya dan seni.
Advertisement