Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi akan mengadakan kunjungan kenegaraan di Canberra, Australia, pada 9 sampai 10 Februari 2020. Fokus kunjungan membahas isu bisnis.
Jokowi rencananya akan berangkat pada tanggal 8 Februari. Ia pun direncanakan turutĀ memberi pidato di Parlemen Australia meski belum ada detail terkait rencana itu.
Advertisement
Baca Juga
Kunjungan ini dalam rangka Annual Leaders Meeting antara dua negara. Rencananya, Jokowi diagendakan bertemu PM Australia Scott Morrison dan Gubernur Jenderal David Hurley.
Selain itu, Jokowi dan Morrison akan merayakan 70 tahun hubungan bilateral yang terjalin dengan Australia.
Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyebut perayaan hubungan bilateral dan perjanjian ekonomi membuat pertemuan kali ini spesial.
"Berbeda dari pelaksanaan annual meeting sebelumnya. Annual meeting yang diadakan pada saat sekarang ini akan ditandai beberapa hal penting," ucap Teuku Faizasyah di Kemlu pada Kamis (6/2/2020).
"Pertama adalah peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia. Dan kita memasuki tahap akhir dari proses ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)," lanjutnya.
Ia menyebut pidato Jokowi di parlemen juga akan diagendakan. "Saya pikir itu merupakan bagian yang rencananya ingin kami laksanakan," jelasnya.Ā
Hubungan dagang Indonesia dengan Australia tercatat defisit. IA-CEPA diharapkan bisa menjadi solusi. DPR dan Kementerian Perdagangan kini sedang menyelesaikan RUU IA-CEPA.
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan PM Morrison juga akan ditandai dengan peluncuran plan of action sebagai acuan pelaksanaan kesepakatan ekonomi kedua negara. Teuku Faizasyah optimistis sesudah ratifikasi, maka ada hal-hal yang lebih mudah dicapai untuk diraih kedua negara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus Bisnis
Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu Santo Darmosumarto menegaskan pertemuan ini akan eksklusif membahas ekonomi dan tidak terlalu membahas isu lain seperti visa, kebakaran hutan, atau Veronica Koman.
Pertemuan bisnis direncanakan dilaksanakan secara eksklusif dengan tokoh-tokoh kunci di dunia bisnis Australia.
"Designnya memang pertemuan yang tidak besar pertemuan yang ekcil saja dengan key person atau key business people di Australia. Tentunya juga dengan delegasi dengan indonesia," ujar Santo.
Pertemuan seharusnya terjadi tahun ini sebab tahun lalu Indonesia dan Australia sama-sama mengadakan pemilu. Jokowi dan Scott Morrison kembali menang di pemilu tersebut.
Ā
Advertisement