Liputan6.com, Tehran - Polisi Iran pada Kamis 6 Februari 2020 mengatakan mereka menangkap satu orang yang diduga memposting video online palsu terkait pasien Virus Corona Wuhan. Dalam video tersebut, ditunjukkan proses rawat inap seorang pasien yang terkontaminasi penyakit yang tengah jadi sorotan tersebut.
"Pengunggahan video klip palsu ini, yang dibagikan secara luas (di jejaring sosial) telah memicu kekhawatiran di kalangan penduduk," kata polisi dalam sebuah pernyataan di situs web mereka seperti dikutip dari AlAraby.co.uk, Jumat (7/2/2020).
Menurut polisi, tersangka dalam videonya menyebutkan "bahwa seseorang yang terkontaminasi oleh Virus Corona dirawat di rumah sakit di Kurdistan"Â bagian barat Iran.
Advertisement
"Temuan awal menunjukkan tersangka membuat video untuk tujuan hiburan", kata polisi.
Wabah Virus Corona baru, yang dimulai pada akhir Desember, telah menewaskan hingga 638 orang, menginfeksi sekitar 31.472 orang dan menyebar ke lebih dari 20 negara.
Pada Rabu 5 Februari, Menteri Kesehatan Said Namaki mengatakan di Twitter bahwa 57 mahasiswa Iran telah pulang dari kota industri China, Wuhan, tempat virus tersebut pertama kali muncul, dan semuanya "dalam keadaan sehat".
Kantor Berita Rokna Iran melaporkan bahwa 59 warga Irak, 24 warga Suriah, dan satu warga negara Lebanon juga dalam penerbangan itu. Warga negara Irak itu kemudian dipulangkan ke Baghdad.
Seorang pejabat kementerian, yang dikutip oleh kantor berita resmi IRNA, mengatakan bahwa para mahasiswa Iran telah dikarantina selama dua pekan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dokter di Wuhan yang Dituding Sebar Rumor Palsu Virus Corona Meninggal Dunia
Sementara itu, pihak Wuhan Central Hospital telah mengonfirmasi tentang kematian Li Wenliang, seorang dokter yang sebelumnya telah memberikan peringatan kepada publik tentang potensi munculnya penyakit seperti SARS pada Desember 2019.Â
Li Wenliang meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona pada Jumat pagi (waktu setempat).Â
"Dokter mata di rumah sakit kami, Li Wenliang telah terinfeksi Virus Corona ketika ia berupaya melawan epidemi virus tersebut," demikian pernyataan yang dituliskan oleh pihak rumah sakit.
Dilansir dari CNN, Jumat (7/2/2020), ia meninggal dunia pada pukul 02.58 dini hari pada 7 Februari 2020. Li mengembuskan napas terakhirnya setelah upaya untuk menghidupkannya kembali gagal.Â
Berita tersebut telah dikonfirmasi karena sebelumnya banyak berita simpang siur mengenai kondisinya dari pihak rumah sakit dan sejumlah kantor berita lokal.
Sebelumnya, pada Kamis malam, beberapa media telah melaporkan kematian Li yang kemudian disambut oleh amarah dan duka cita di sosial media. Namun, beberapa jam setelah kebingungan itu terjadi, pihak Wuhan Central Hospital merilis sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Li masih hidup namun berada dalam kondisi kritis. Pihak rumah sakit juga menambahkan bahwa mereka sedang berupaya untuk menghidupkannya kembali.Â
Kemudian, beberapa media secara seketika menghapus postingan di Twitternya.
Tak lama setelah itu, pihak rumah sakit mengonfirmasi tentang kematiannya.
Selengkapnya di tautan ini.
Advertisement