Studi: Punya Hewan Peliharaan Bermanfaat Bagi Kesehatan hingga Psikologis

Beberapa hasil studi sains menunjukkan sejumlah manfaat yang didapatkan dari memiliki hewan peliharaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2020, 21:00 WIB
ilustrasi hewan peliharaan.
ilustrasi hewan peliharaan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, memiliki hewan peliharaan dapat menimbulkan perasaan suka cita dalam kehidupan, seperti bagaimana hewan memberikan kasih sayang kepada pemiliknya dan begitu juga sebaliknya. Hal ini rupanya disetujui oleh hasil studi sains. 

Psikolog dan professor di Universitas Western Carolina Harold Herzog yang telah lama mempelajari hubungan manusia dengan hewan, mengatakan bahwa berada di sekitar hewan peliharaan dapat mengurangkan rasa stresnya.

Melansir dari CNN, Jumat (21/2/2020), ia memiliki sepuluh daftar terkait manfaat dari memiliki sebuah hewan peliharaan, di antaranya seperti tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi, berkurangnya (terkena) serangan jantung, berkurangnya rasa kesepian, tekanan darah yang lebih baik, dan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.

Tak hanya itu manfaatnya, tingkat depresi dan tingkat stres yang lebih rendah, berkuranganya kunjungan dokter, peningkatan harga diri, tidur yang lebih baik, dan lebih banyak aktivitas fisik menjadi beberapa manfaat di dalam daftarnya.

Disampaikan oleh Herzog berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pemilik hewan peliharaan lebih cenderung kesepian, tertekan dan mengalami serangan panik, lebih mungkin untuk menderita asma, obesitas, tekanan darah tinggi, tukak lambung, sakit kepala migrain, dan menggunakan lebih banyak obat, dan lain-lain.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Manfaat Untuk Psikologis

ilustrasi.
ilustrasi. (iStockphoto)

Seperti yang sering dibahas dalam sains, penelitian tentu memiliki hasil yang beragam. Beberapa penelitian menunjukkan manfaat memiliki hewan peliharaan, penelitian lain mengatakan tidak ada perbedaan antara kesehatan mereka yang memiliki dan tidak memiliki hewan peliharaan.

Pemilik hewan peliharaan tentu percaya hewan peliharaan mereka memberikan dukungan emosional, terutama selama masa-masa stres, dan untungnya studi sains mendukung terkait pernyataan ini.

"Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan dengan Anda selama cemas, dapat membantu mengurangi stres," kata Megan Mueller, wakil direktur Institut Tufts untuk interaksi manusia dengan hewan.

"Penelitian telah menunjukkan berulang kali bahwa suasana hati orang yang baik meningkat, serta suasana hati yang buruk berkurang saat bersama hewan peliharaan," kata Herzog.

Herzog mengambil contoh dari 30 studi pada topik yang sama, bahwa 18 studi tidak menunjukkan perbedaan dalam tingkat depresi antara orang-orang dengan hewan peliharaan dan yang tidak, lima menyimpulkan memiliki hewan peliharaan meringankan gejala depresi, lima lainnya mengatakan hewan peliharaan membuat depresi lebih buruk, dan sisa studi lainnya tidak dapat disimpulkan.

Saat ini beberapa tim mulai melakukan penelitian yang lebih baik agar bisa memastikan apakah benar-benar hewan yang yang memberikan dampaknya.

Manfaat Untuk Kesehatan

ilustrasi hewan dan manusia.
ilustrasi hewan dan manusia. (iStockphoto)

Beberapa penelitian hasil dari studi tahun 2015 serta studi acak selama 4 bulan (PDF) di Vanderbilt University Nashville menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD mendapatkan banyak peningkatan dalam berbagai hal karena berinteraksi dengan binatang sungguhan dibandingkan boneka binatang.

Sementara studi lainnya menunjukkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus lebih tenang dan banyak berinteraksi dengan binatang daripada mainan.

Mueller mengatakan bahwa metode penelitian lain yang digunakan adalah studi longitudinal. Harapannya adalah bahwa studi ini dan eksperimen yang dirancang lebih ilmiah, akan menemukan alasan yang lebih tepat mengapa hewan peliharaan tertentu, mungkin atau mungkin tidak cocok untuk seseorang dan kebutuhan mereka.

Sebuah analisis tahun lalu terhadap hampir 4 juta orang di AS, Kanada, Skandinavia, Selandia Baru, Australia, dan Inggris menunjukkan kepemilikan anjing dikaitkan dengan pengurangan 24 persen kematian.

Jika orang tersebut sudah menderita serangan jantung atau stroke, memiliki anjing bahkan lebih bermanfaat karena mereka karena 31 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Namun, penelitian besar lainnya yang diterbitkan sekitar waktu yang sama menunjukkan orang yang memiliki anjing mendapatkan hasil kesehatan yang lebih baik setelah menderita peristiwa kardiovaskular utama, seperti serangan jantung atau stroke.

Korban serangan jantung yang hidup sendirian dan memiliki anjing, mempunyai risiko kematian 33 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang selamat tetapi tidak memiliki anjing. Untuk korban stroke yang hidup sendirian dengan seekor anjing, mereka memiliki 27 persen risiko kematian yang lebih rendah.

Ketua kelompok penulis American Heart Dr. Glenn Levine mengatakan, "Namun, penelitian non-acak tidak dapat 'membuktikan' bahwa mengadopsi atau memiliki seekor anjing secara langsung mengarah pada penurunan angka kematian, temuan-temuan kuat ini setidaknya menunjukkan hal ini."

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya